Salin Artikel

Waktu Tunggu LRT Jabodetabek Capai 20 Menit akibat Kereta Masih Kurang

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat ibu kota perlu menunggu 10 sampai 20 menit jika hendak menggunakan light rail transit (LRT) Jabodebek.

Waktu tunggu kereta atau headway moda transportasi itu masih terhitung lama karena jumlah keretanya yang masih belum lengkap. 

“Saat ini masih di 20 menit dan 10 menit,” ujar Dirjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub M Risal Wasal di Stasiun LRT Dukuh Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Risal mengatakan, waktu tunggu atau “headway” akan ditetapkan selama 10 menit di rute Stasiun Dukuh Atas-Cawang.

Sementara itu, waktu tunggu di rute Stasiun Jatimulya-Cawang dan Stasiun Harjamukti-Cawang adalah selama 20 menit.

“Jadi 10 menit di dalam kota, 20 menit di ujung-ujungnya, Harjamukti dan Jatimulya,” jelas Risal.

Risal menambahkan, saat ini LRT Jabodebek juga belum beroperasi penuh, dan hanya bisa melayani penumpang dari pukul 05.00 WIB-20.00 WIB.

Kondisi ini akan berlangsung sampai dua pekan ke depan karena jumlah kereta yang masih kurang.

"Ini tahap pertama sampai dua minggu ke depan itu, kami baru mengoperasikan 12 train set yang akan beroperasi dari jam 05.00 WIB hingga 20.00 WIB,” ujar Risal.

Meski begitu, ia memastikan jumlah kereta akan terus bertambah hingga nantinya LRT Jabodebek dapat beroperasi penuh untuk melayani masyarakat dari pukul 05.00-23.30 WIB.

Waktu tunggu kereta nantinya juga otomatis akan berkurang.

Menurut dia, penambahan kereta akan dibagi menjadi beberapa tahapan, mulai dari 16 train set, 20 train set, hingga nantinya 27 train set.

“Artinya, ada kurang lebih 460 perjalanan kereta api Jakarta-Bekasi, Jakarta-Cibubur,” lanjut Risal.

Sementara itu, kereta terakhir jurusan Stasiun LRT Dukuh Atas-Jatimulya pukul 17.38 WIB.

Sedangkan untuk tarif, hingga satu bulan ke depan, masyarakat bisa menjajal LRT ini dengan tarif rata, yakni Rp 5.000 untuk semua rute.

Setelah itu, barulah akan diterapkan penyesuaian tarif, yakni bertambah Rp 700 per kilometernya.

Masyarakat bisa membayar dengan berbagai jenis Kartu Uang Elektronik (KUE), termasuk E-money, Flazz, dan kartu Transjakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/28/12521041/waktu-tunggu-lrt-jabodetabek-capai-20-menit-akibat-kereta-masih-kurang

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke