Salin Artikel

KUA-PPAS Kota Depok 2024 Rp 3,9 Triliun, Ada Anggaran untuk Ciptakan Lapangan Kerja dan Pemilu

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris berujar, penyusunan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk APBD Kota Depok tahun anggaran (TA) 2024 mengacu pada rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun depan.

KUA-PPAS Kota Depok 2024 disetujui senilai Rp 3.950.441.842.849 (Rp 3,9 triliun).

"KUA-PPAS TA 2024 telah disusun berdasar RKPD Kota Depok 2024," ucap Idris dalam keterangannya, Senin (28/8/2023).

Ia menyebutkan, KUA-PPAS Kota Depok tersebut disusun berdasarkan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Kota Depok tahun 2024.

Menurut Idris, ada sejumlah target capaian dalam RKPD Kota Depok 2024.

Beberapa di antaranya, yakni pemulihan ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui pemberian bantuan sosial atau pelatihan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pelayanan publik.

Kemudian, merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok 2021-2026.

Idris menyebutkan, dalam KUA-PPAS Kota Depok 2024 juga tercantum anggaran untuk pemilihan umum (Pemilu) serentak 2024.

"Kegiatan tersebut (Pemilu 2024) tentunya membutuhkan alokasi anggaran yang memadai," kata Idris.

"Selain itu, dibutuhkan sinergi dari seluruh sektor yang ada di Kota Depok agar kegiatan tersebut dapat berjalan aman dan lancar," lanjut dia.

Ia menambahkan, penyusunan KUA-PPAS Kota Depok 2024 dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Depok serta Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Depok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/28/20191081/kua-ppas-kota-depok-2024-rp-39-triliun-ada-anggaran-untuk-ciptakan

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke