Salin Artikel

Audiensi di Balai Kota DKI, Penghuni Apartemen Berteriak-teriak Minta Bertemu Heru Budi

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah warga yang mengenakan baju merah dan putih itu membawa karangan bunga. Karangan bunga itu diletakkan di depan Balai Kota.

Ada tiga karangan bunga dengan tulisan berbeda yang mereka bawa.

"Warga rusun menolak pemilihan Panmus maupun P3SRS online, Pileg aja on-site," demikian tulisan karangan bunga itu.

Tak lama kemudian, mereka diterima untuk audiensi dengan Pemprov DKI.

Mereka menuju ruang Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta yang berada di lantai 15 Blok H Gedung Balai Kota.

Namun, tak lama setelah mereka berada di dalam ruangan, suasana ricuh. Beberapa orang berbicara dengan nada tinggi kepada Kepala Kesbangpol Taufan Bakri.

Para penghuni apartemen itu mendesak untuk bertemu Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"DPRKP (Dinas Perumahan) ini yang dicurigai korup. Kami tidak butuh kepalanya, kami butuh gubernur yang bersikap tegas. Karena ini bukan satu atau dua penghuni apartemen, ada sepuluh yang hadir hari ini," kata salah satu pria perwakilan massa.

Tak lama kemudian, suasana kian memanas. Bahkan, salah satu warga terlibat saling dorong dengan Taufan Bakri.

Keributan mulai reda setelah salah satu orang berteriak untuk menenangkan. Setelah tenang, massa dan perwakilan Kesbangpol pun mulai berdiskusi.

Taufan mengatakan, massa merupakan warga apartemen dan rumah susun yang mengeluhkan soal fasilitas hunian kepada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI.

"Intinya, kami sebagai penampung ya, nanti akan dirapatkan dengan Inspektorat dan Dinas Perusahaan gimana ke pemecahannya," kata Taufan.

"Tidak mungkin kan Pak Gubernur (yang menerima), masih di Istana, jadi tidak mungkin, karena itu saya terima dulu," imbuh Taufan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/13/14203401/audiensi-di-balai-kota-dki-penghuni-apartemen-berteriak-teriak-minta

Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke