Salin Artikel

Polisi Gerebek Tempat Nongkrong Remaja di Cibubur, Warga: Bagus, Ada Efek Jera...

Warga setempat yaitu Isman (26), bukan nama sebenarnya, mengapresiasi langkah tersebut.

Pasalnya, anak-anak itu sudah cukup lama mengganggu ketertiban. Namun, ia juga merasa khawatir dituduh sebagai pelapor.

"Positifnya, adanya penggerebekan itu bagus, ada efek jera. Tapi sisi negatifnya, kami (warga yang tinggal di sekitar tempat para remaja nongkrong) takut dikira jadi pelapor, padahal bukan kami," jelas dia di lokasi, Minggu (17/9/2023).

Penggerebekan terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu, Isman mendengar suara keramaian dari dalam kediamannya.

Saat memeriksa keluar, ia melihat sejumlah anggota Kepolisian. Mulanya, ia mengira telah terjadi pencurian mobil.

Sebab, lokasi para remaja itu nongkrong adalah teras sebuah bangunan yang dijadikan sebagai tempat penyewaan garasi mobil.

"Kirain saya ada maling mobil sekitar jam 23.00-an WIB, tahunya penggerebekan. Katanya sih semalam ada yang akhirnya melapor, cuma enggak tahu siapa," Isman berujar.

Saat penggerebekan berlangsung, Isman sempat melihat ketika beberapa remaja berlarian kabur.

Dari wajah anak-anak yang sempat ia lihat, ia tidak mengenal mereka karena wajahnya asing di perumahan itu.

Terkait apakah ada yang ditangkap atau tidak, Isman kurang memerhatikannya. Namun, ia mengetahui bahwa polisi mengamankan beberapa botol minuman keras.

Sering nongkrong sampai pagi

Isman mengungkapkan bahwa teras garasi itu itu sudah lama dijadikan sebagai tempat nongkrong para remaja.

Biasanya, mereka mulai berdatangan menggunakan motor sekitar pukul 22.00-23.00 WIB.

Mereka akan bernyanyi-nyanyi dengan gitar, saling berbicara dengan kata-kata kasar, dan meneguk minuman beralkohol sampai pukul 03.00-04.00 WIB.

Bahkan, ada momen ketika para remaja itu nongkrong sampai pukul 06.00 WIB.

"Yang saya ingat, sekitar tiga tahun lalu sudah ada yang nongkrong di situ. Waktu itu masih gelap, lalu dikasih lampu biar anak-anak itu enggak ada yang nongkrong, biar pada risih karena terang. Tapi tetap ada yang nongkrong," jelas dia.

"Orang-orang sini sudah sering negur, tapi enggak didengar. Yang bikin risih itu mereka berisik dan buang sampah sembarangan. Itu bikin warga terganggu," sambung Isman.

Dengan adanya penggerebekan itu, ia berharap agar lokasi tersebut tidak lagi dijadikan sebagai tempat nongkrong para remaja.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/18/05381711/polisi-gerebek-tempat-nongkrong-remaja-di-cibubur-warga-bagus-ada-efek

Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke