Salin Artikel

Ketika Warga Kampung Bayam Terancam Tergusur, Tenda Bakal Dibongkar, Hunian Tak Kunjung Diberi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Bayam tengah dilanda kegelisahan karena tenda yang mereka dirikan sejak November 2022 sebagai tempat tinggal sementara bakal dibongkar.

Tenda beratap terpal berwarna biru itu sengaja mereka dirikan di depan Jakarta International Stadium (JIS) sambil menunggu pemberian kunci hunian Kampung Susun Bayam (KSB).

Tepatnya di Jalan Sunter Permai Raya, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, persis beberapa meter di samping rel kereta api tujuan Stasiun Ancol - Stasiun Tanjung Priok atau sebaliknya.

Warga Kampung Bayam merupakan korban dari pembebasan lahan akibat proyek JIS. Mereka dijanjikan akan menghuni KSB.

Nomor unit berdasarkan hasil kocokan dan Surat Keputusan (SK) untuk tempat tinggal mereka sudah dipegang. Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak kunjung memberikan kunci unit KSB terhadap warga Kampung Bayam.

Mereka yang mendirikan tenda mengaku tidak memiliki cukup uang untuk mengontrak dan menolak penawaran Pemprov DKI Jakarta untuk menghuni Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.

Minawati, Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) yang mewakili warga Kampung Bayam, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan pernah mau mengalah.

"Dalam arti kata, hak yang sudah kami dapatkan dibiarkan begitu saja, kami enggak mau. Kecuali, ini dari awal memang bukan milik warga Kampung Bayam, kami pasti mengalah," kata Minawati saat ditemui di depan tenda warga Kampung Bayam, Senin (18/9/2023).

"Ini kan dari awalnya memang untuk warga Kampung Bayam, untuk mereka yang terdampak (dari pembebasan lahan proyek JIS). Kenapa sudah diresmikan, sudah tinggal menerima kunci, malah kayak begini?" imbuh dia.

Bakal dibongkar

Fidel, salah satu warga Kampung Bayam, mengabarkan bahwa Kelurahan Papanggo akan melaksanakan pembongkaran terhadap tenda, Senin (18/9/2023) pukul 09.00 WIB.

Saat Kompas.com menyambangi pada waktu tersebut, sejumlah warga Kampung Bayam tengah berdiri di depan tenda. Mereka kompak mengenakan kaus biru.

“Memang kami mendengar kabar dari Kelurahan bahwa, tempat kami, tenda ini akan digusur atau ditertibkan,” kata Paul (58), warga Kampung Bayam yang lain.

Pembongkaran ini menyusul imbauan dari Lurah Papanggo, Tomi Haryono, yang tertuang dalam surat bernomor 312/AT.13.00.

Tujuan surat pemberitahuan yang terbit pada 15 Agustus 2023 tersebut tertulis, “Yth. Para Pemilik Bangunan Liar & Lapak Usaha di Jalan Sunter Permai Raya sisi Timur Kelurahan Papanggo.”

Dalam surat tersebut, Tomi meminta agar warga Kampung Bayam membongkar secara mandiri bangunan tersebut.

Akan tetapi, Tomi memperingatkan, jika warga Kampung Bayam tidak mengindahkan imbauan ini maka akan dilakukan penertiban secara terpadu oleh aparat terkait.

Masih di dalam surat tersebut, Tomi mengingatkan bahwa segala risiko hingga kerugian dari penertiban tenda apabila tidak diindahkan akan menjadi tanggung jawab warga Kampung Bayam.

Diberikan waktu

Pada Senin pukul 07.00 WIB, warga Kampung Bayam mendatangi Kelurahan Papanggo untuk menemui Tomi.

Berdasarkan hasil pertemuan tersebut, Tomi memberikan waktu warga Kampung Bayam sampai anak sekolah selesai ujian untuk membongkar tenda yang mereka dirikan di depan JIS.

"Intinya begini. Tadi mereka datang ke tempat kami, di Kelurahan bahwasanya terkait dengan kegiatan anak-anak sekolah, ada ujian,” ungkap Tomi usai rapat koordinasi kecamatan di Kantor Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.

“Nah, memohon kepada Kelurahan, kepada saya, kalau bisa ditangguhkan selepas mereka ujian," ungkap dia lagi.

Bangun trotoar untuk Piala Dunia U-17

Tomi tidak menampik adanya kepentingan Piala Dunia U-17 di JIS berkait pembongkaran tenda yang diharapkan dapat dilakukan secara mandiri.

“Ya tentunya (persiapan Piala Dunia U-17), semuanya itu berkesinambungan," tegas Tomi.

"Artinya, merapikan lapangan, wilayah, tentunya. Kan dari kemarin pembangunan stadion sudah, sekarang jalannya sudah diperbagus, sekarang tahapan pembangunan trotoarnya," lanjutnya.

Saat ditanya mengapa tenda tersebut harus dibongkar, Tomi mengungkapkan bahwa saat ini Dinas Bina Marga DKI Jakarta dalam proses membangun trotoar di sekitar JIS.

“Iya, yang jelas, karena ada proyek. Di situ, di lapangan, ada kegiatan pembangunan trotoar yang sedang dikerjakan," tuturnya.

Ke mana setelah dibongkar?

Serupa dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Tomi menawarkan warga Kampung Bayam untuk menempati rumah susun yang tersedia di Jakarta Utara.

“Kami sudah menawarkan kepada warga untuk bisa pindah ke rusun-rusun yang ada di wilayah Jakarta Utara. Kami menawarkan. Setiap kali saya ke sana, sudah dipersuasikan,” ungkap Tomi.

“Intinya mereka kita tawarkan untuk masuk ke rusun-rusun yang ada di tempat kami yang ada di Jakarta Utara,” ujar dia.

Minawati menegaskan, warga Kampung Bayam tetap bertahan di tenda. Mereka hanya ingin menempati hunian KSB yang sudah berdiri tegak di dekat JIS tersebut.

“Bertahan,” singkat Minawati.

"Kami harus bisa masuk ke dalam (KSB). Kalaupun kami harus ke mana (rumah susun lain), itu enggak mungkin. Karena hak kami sudah di situ (KSB)," ujar Minawati

Minawati merasa yakin bahwa mereka memiliki hak untuk tinggal di kampung susun. Pasalnya, warga Kampung Bayam sudah mendapatkan SK dan nomor unit untuk menghuni KSB.

"Saya sudah bilang sama Pak Lurah, saya sudah jelaskan begitu. Ada apa? Kalau pun kami memang harus ditertibkan, harus ada solusi yang benar dulu, jangan main orang dipindahkan begitu saja. Karena mereka sudah punya hak atau SK," tutur Minawati.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/19/05230501/ketika-warga-kampung-bayam-terancam-tergusur-tenda-bakal-dibongkar-hunian

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke