Kanit Reskrim Polsek Cipayung Iptu Hotman Capandi mengungkapkan, pelaku yang berinisial R (15), H (15), E (18), dan G (16) hanya dibawa ke panti sosial untuk dibina.
"Karena mereka masih di bawah umur semua, mereka dibawa ke panti sosial untuk pembinaan dan proses penyelidikan lebih lanjut," terang dia di Polsek Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023).
Selain dibawa ke panti sosial, pihak sekolah juga telah dihubungi agar para guru mengetahui perbuatan anak-anak muridnya.
Untuk pembinaan sendiri, para remaja itu hanya akan berada di panti sosial selama 14 hari.
"Tapi bisa diperpanjang, tergantung perilaku mereka seperti apa di sana. Kalau baik, dari panti sosial diserahkan ke polisi dulu, baru ke keluarga," kata Hotman.
Sementara itu, tiga barang bukti berupa dua stik golf dan satu penggaris besi diamankan di Polsek Cipayung.
Adapun, R, H, E, dan G terlibat dalam aksi tawuran antara dua kelompok remaja. Ada cukup banyak remaja yang terlibat.
Mereka saling serang menggunakan beberapa jenis senjata tajam (sajam), di antaranya adalah celurit dan cocor bebek (corbek).
Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kelompok mana saja yang terlibat lantaran para pelaku lainnya langsung melarikan diri saat tim patroli tiba.
"Saat anggota datang, mereka bubar. Yang jelas sisanya pada kocar-kacir saat polisi datang. Tapi ada yang berhasil diamankan, empat orang, R, H, E, dan G," tutur dia.
Empat remaja yang berhasil diamankan tidak ditetapkan sebagai tersangka. Sebab, barang bukti yang diamankan tergolong senjata pemukul.
Aksi tawuran juga tidak memakan korban luka maupun korban jiwa. Berdasarkan dua hal tersebut, tidak ada unsur pidana.
Sebelumnya, tawuran terjadi di Jalan Pintu 2 TMII Atas, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu pukul 04.23 WIB.
Warga bernama Soleh (26), bukan nama sebenarnya, mengatakan bahwa tawuran menyebabkan kaca sebuah kantor pecah.
"Ada kaca gedung kantor pecah. Jalanan juga penuh sama batu, kayak batu bata. Jalanan juga penuh balok kayu," kata dia di lokasi, Selasa.
Soleh melanjutkan, saat itu ia baru tiba di tempat usaha yang juga tempat tinggal. Ia melihat jalanan penuh material bekas tawuran.
Soleh langsung tahu bahwa bebatuan dan balok kayu itu merupakan sisa tawuran karena aksi itu sering terjadi di sana.
Oci (30), yang lahir dan besar di sekitar Jalan Pintu 2 TMII Atas, mengatakan, jalan itu sudah sering menjadi tempat tawuran sejak ia masih kecil.
Ia mengungkapkan, pelaku tawuran adalah anak-anak di sekitar situ. Namun, mereka sering melibatkan anak-anak dari luar Lubang Buaya.
"Makanya biasanya di sini suka ada patroli dari polisi, tapi kejadian kemarin sepertinya kecolongan," ucap Oci, bukan nama sebenarnya, di lokasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/20/11234371/tak-ditahan-empat-remaja-yang-tawuran-di-lubang-buaya-dibawa-ke-panti