Salin Artikel

Hari-hari Agus Jadi Petugas Satkamling, Tetap Bersyukur meski Kadang Diremehkan...

Ada berbagai tantangan yang ia hadapi selama menjadi petugas keamanan lingkungan.

“Utamanya sih, harapan sebagai petugas keamanan jangan sampai ada tantangan. Selama saya menjalani sebagai petugas keamanan, tahun 1980-an itu masih banyak pencuri,” kata Agus saat diwawancarai Kompas.com di depan Poskamling RW 06 Cideng, Selasa (19/9/2023).

Karena itu, Agus tak begitu terkejut saat mengetahui akhir-akhir ini marak pencurian kaca spion mobil. Sebab, dia pernah mendapati maling yang mencuri pemutar musik (tape) di mobil.

“Kalau dulu tape mobil mahal, (pencurian spion) enggak seberapa,” ungkap dia.

Terjaga hingga pagi bukan masalah

Bagi Agus, kewajiban untuk tetap terjaga semalaman hingga pagi bukan masalah. Meski sulit, dia bisa melakukannya.

“Justru saya kalau tugas enggak pernah tidur. Kalau dibilang susah, ya memang susah. Tapi, kalau sudah terbiasa, ya fine-fine saja buat saya pribadi,” tutur Agus.

Agus juga bercerita bahwa dia tak pernah minum kopi untuk menahan rasa kantuk selama bertugas.

“Buat saya, yang wajib teh manis panas. Harus manis, enggak pernah ngopi,” ujar dia sambil mengacungkan gelas berisi teh miliknya.

Terkadang diremehkan warga

Agus juga berujar, satkamling bisa menjadi sarana bagi warga berkumpul dan bersilaturahmi, selain untuk menjaga lingkungan setempat.

Namun, menurut dia, terkadang petugas satkamling atau penjaga keamanan cenderung diremehkan oleh warga.

“Kepenginnya begitu, warga enggak cuek-cuek bebek tentang masalah lingkungan. Jadi bisa ketemu, ngobrol bareng, sharing,” terang Agus.

“Tapi kami sadar diri juga, 'Orang keamanan (seolah) pantas diinjak', yang diinikan (dipikirkan) oleh warga seperti itu. Keamanan itu ya apa, sih? Paling hanya selagi butuh aja panggil, ‘Pak Keamanan! Pak Hansip!’. Setelah itu, ya sudah,” lanjut dia.

Tetap bersyukur dan bahagia

Kendati demikian, sejak 1978 menceburkan diri sebagai petugas keamanan, semangat Agus tak pernah padam.

Ketika ditanya apakah ia bahagia, pria tiga anak itu tersenyum.

“Bagaimana enggak bahagia? Saya sudah punya cucu empat, hampir lima. Alhamdulillah, harus bersyukur. Harus selalu bersyukur,” ujar dia.

“Saya mendapatkan rezeki harus bersyukur, karena Allah mungkin memberikannya hanya segitu. Tapi mungkin, di lain waktu rezeki saya bertambah. Enggak pernah saya harus ada rasa penyesalan atau gimana, karena rezeki saya di situ,” tutur Agus.

Dia juga mengaku akan terus melanjutkan pekerjaannya selama mungkin.

“Selama tenaga saya masih ready, masih kuat, selalu siap. Tanpa diberhentikan Pak RW, saya selalu siap membantu wilayah RW 06 Kelurahan Cideng,” kata Agus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/21/22525151/hari-hari-agus-jadi-petugas-satkamling-tetap-bersyukur-meski-kadang

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke