Berdasarkan pantauan Kompas.com, tenda warga Kampung Bayam yang berdiri tepat di depan Jakarta International Stadium (JIS) akhirnya dibongkar.
Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari Kelurahan Papanggo terlihat bergotong-royong mengangkut bambu-bambu yang sebelumnya digunakan untuk penyangga tenda.
Selain mengangkut bambu, petugas juga menurunkan terpal biru yang sebelumnya dijadikan atap tempat tinggal darurat tersebut untuk dimasukkan ke dalam bak truk.
Kini, gerbang masuk Kampung Susun Bayam (KSB) kini terlihat jelas setelah tenda dibongkar.
Berdasar keterangan resmi yang diterima Kompas.com dari Kominfotik Jakarta Utara, Lurah Papanggo Tomi Haryono menyatakan sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK) sepakat direlokasi ke Rusun Nagrak.
Kesepakatan tersebut diikuti proses pengangkutan barang milik penghuni Kampung Bayam oleh petugas gabungan dengan menggunakan empat unit truk.
"Warga sepakat untuk direlokasi. Kita bantu fasilitasi mengangkut barang dan warga ke Rusun Nagrak," kata Tomi, Selasa.
Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) yang mendampingi warga Kampung Bayam, Minawati menyampaikan, mereka butuh waktu untuk mempertimbangkan ajuan tawaran relokasi dari Pemerintah Kota Jakarta Utara.
Selama lebih dari sepekan ini mereka melakukan proses negosiasi dengan aparat dari kelurahan sebagai pelaksana teknis dari Pemkot Jakarta Utara.
"Selama sepekan lebih ini kita bolak-balik negosiasi. Kita sepakat setelah mereka mau fasilitasi transportasi anak sekolah dan ada kata sementara dititipkan di Rusun Nagrak," katanya.
Untuk diketahui, warga Kampung Bayam merupakan korban pembebasan lahan dari proyek JIS.
Seyogianya, warga Kampung Bayam adalah penghuni KSB. Tetapi, janji Pemprov DKI Jakarta tak kunjung ditepati karena satu dan lain hal.
Karena tidak sanggup membayar kontrakan, beberapa warga Kampung Bayam akhirnya mendirikan tenda di depan JIS.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/26/14130501/warga-kampung-bayam-direlokasi-ke-rusunawa-nagrak-tenda-depan-jis