Salin Artikel

Anak-anak Rawan Jadi Korban Pelecehan, Komnas PA: Orangtua Harus Bangun Komunikasi dengan Anak

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) meminta orangtua di seluruh Indonesia agar membangun komunikasi yang baik dengan anak-anaknya.

Komunikasi yang baik di antara keduanya dinilai mampu mencegah anak-anak menjadi korban kekerasan seksual.

"Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak harus dibangun. Anak-anak yang terbuka dengan orangtuanya akan lebih ekspresif, sehingga ketika mendapat perlakuan yang mengarah ke pelecehan, (anak) dapat bereaksi," ujar Pejabat Sementara (Pjs) Komnas PA Lia Latifah saat dihubungi, Minggu (1/10/2023) malam.

Dengan komunikasi yang baik, lanjut Lia, orangtua dapat mengajarkan pendidikan seksual sedini mungkin.

Edukasi yang diberikan pun bisa dimulai dari hal-hal yang ringan. Misalnya, bagian tubuh mana saja yang boleh disentuh atau bersentuhan dengan orang lain.

Kemudian, anak diajarkan harus berani buka suara atau berteriak saat orang asing melanggar batasan-batasan saat menyentuh bagian tubuh.

"Mereka (orangtua) harus sampaikan kepada anak-anaknya, ketika ada orang yang kamu kenal atau pun tidak kenal dan sudah berani menyentuh tubuh kamu, bagian-bagian yang tidak boleh disentuh, kamu harus teriak. Kalau kamu ga bisa teriak, kamu harus lari," ungkap Lia.

"Nah, komunikasi-komunikasi seperti itu yang harus dibangun kepada anak-anak, sehingga anak-anak tidak mudah menjadi korban kekerasan seksual," sambung dia.

Selain menjalin komunikasi yang baik, Lia menyebut orangtua harus bisa menjadi pendengar yang baik.

Orangtua harus berlaku adil dan bisa membayangkan situasi yang tengah diceritakan sang anak.

"Para orangtua tidak boleh asal menuduh kalau anaknya pulang sambil menangis. Jangan bilang dia cengeng atau memberikan respons yang kurang baik. Bisa jadi anak baru saja menjadi korban pelecehan," tutur Lia.

"Kadang-kadang kan ada orangtua yang responsnya tuh macam-macam. Ada yang bilang anaknya cengeng, ada yang nyebut anaknya sendiri tukang ngadu. Nah ini yang disebut ketidakpekaan orangtua saat anaknya menjadi korban pelecehan, ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi para orangtua," lanjut dia.

Karena itu, Lia sekali lagi meminta kepada para orangtua supaya membangun komunikasi yang baik dengan anak-anaknya.

Jangan sampai ada pola pengasuhan yang salah dan berujung petaka pada anak-anak.

"Komunikasi-komunikasi yang baik harus dibangun Tapi karena ada pola pengasuhan yang keras, yang galak, jadi beberapa kami temukan korban-korban ini latar belakang orangtunya seperti itu. Langsung menuduh yang tidak-tidak saat anaknya menjadi korban pelecehan," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/02/16091911/anak-anak-rawan-jadi-korban-pelecehan-komnas-pa-orangtua-harus-bangun

Terkini Lainnya

Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke