Salin Artikel

8 Monyet Liar Satroni Permukiman Warga Cipayung, Bergelantungan dan Lompat di Pohon

Delapan monyet itu bergelantungan dan berlompatan di permukiman tersebut.

Gladis (65), bukan nama sebenarnya, mengaku terkejut melihat monyet-monyet itu berkeliaran di wilayah permukimannya.

"Saya sudah tinggal di sini 15 tahunan. Ini baru pertama kalinya saya lihat ada monyet liar. Tadi saya ada sih rasa takut, tapi lebih khawatir bakal terjadi lagi," ujar dia di lokasi.

Sekitar pukul 07.45 WIB, Gladis baru pulang belanja dari sebuah toko agen sembako. Dalam perjalanan pulang, ia melihat beberapa warga berdiri di depan rumah masing-masing.

Mereka melihat ke arah tiga rumah yang berada di depan sebuah lapangan. Lantaran merasa heran, Gladis pun bertanya-tanya.

"Tetangga cerita, ada banyak monyet, jangan lewat dulu. Saya tanya kenapa, saya bilang yang penting kita jangan ganggu. Tapi ada pasukan oranye yang lagi nyapu, dia juga bilang jangan lewat dulu," ucap dia.

Hal serupa dituturkan oleh warga lain yang sudah menetap di Jalan Budi Murni 1 sejak 2011, yakni Atim (53).

Atim juga merasa heran karena baru kali ini permukimannya didatangi monyet liar.

"Baru kali ini lihat penampakan monyet liar di permukiman. Baru tadi pagi, sekitar jam 07.00-08.00-an WIB. Saya hitung ada delapan ekor," kata dia di lokasi.

Menurut Gladis dan Atim, ukuran monyet-monyet itu tidak terlalu besar. Sebagai gambaran, ucap Atim, ada monyet yang ukurannya sebesar kucing dewasa. Ada pula yang sebesar anjing.

Bergelantungan dan berlompatan

Gladis mengatakan, delapan monyet yang diduga berasal dari kawasan Cibubur itu bergelantungan dan berlompatan.

"Tadi monyetnya pertama-tama dari pepohonan, lompat ke kabel, terus ke atap rumah warga. Tadi mereka lompat ramai-ramai," kata Gladis.

Ada tiga rumah yang menjadi sasaran delapan monyet itu, yakni tepat di depan lapangan.

Di tepi lapangan dekat jalan yang memisahkan lapangan dengan tiga bangunan itu terdapat deretan pepohonan tinggi.

Menurut kesaksian Gladis, monyet-monyet itu melompat dari pepohonan menuju kabel listrik di depan tiga rumah tersebut.

Monyet-monyet itu berjalan-jalan di atas kabel usai bergelantungan di sebuah ranting pohon. Tidak lama, monyet-monyet melompat ke arah atap tiga rumah tersebut.

"Mereka cuma beberapa menit aja. Mungkin niat mereka datang mau ambil buah. Tapi karena enggak ada, jadi pada pergi enggak tahu ke mana," ujar Gladis.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/02/17244121/8-monyet-liar-satroni-permukiman-warga-cipayung-bergelantungan-dan-lompat

Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke