JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkap adanya dugaan praktik kolusi dan nepotisme yang dilakukan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon 3 dan 4.
Hal itu dibeberkan Heru Budi saat ia melantik sejumlah ASN eselon 3 dan 4 sebagai pejabat administrator dan pengawas, Selasa (3/10/2023).
"Ada nih teman-teman Anda sekalian yang baru duduk enam bulan jadi eselon 3, baru duduk jabatan eselon 4, sudah muter-muter cari jabatan," ujar Heru Budi saat berpidato usai pelantikan, Selasa (3/10/2023).
"Baru satu tahun duduk, muter cari. Datang ke si A, ke si B, ke si C. Kerja yang bener!" sambung Heru dengan nada tegas.
Heru Budi lantas bercerita tentang sepak terjangnya lebih dari 30 tahun menjadi ASN sampai akhirnya menjadi eselon satu dan menduduki jabatan Pj Gubernur DKI Jakarta.
Untuk bisa menduduki posisinya saat ini, Heru mengaku harus melewati perjalanan yang panjang dan penuh perjuangan. Berbagai tugas dan penempatan juga harus dia lakoni.
"Saya masuk DKI tahun 92, 93. Jadi kasubag 11 tahun. Jadi Kabag sudah muter-muter. Jadi eselon dua ya muter-muter. Tidak ada untuk meraih sebuah tangga kesuksesan itu dengan mudah, tidak ada," ungkap Heru Budi.
Bersamaan dengan itu, Heru Budi juga memperingatkan para ASN untuk tidak memanfaatkan kedudukan anggota keluarga dan kerabatnya yang lebih tinggi.
Menurut Heru Budi, para ASN harus bekerja secara profesional dalam melaksanakan tugas dan menunjukkan kinerja terbaik, jika ingin mendapatkan penghargaan.
"Berikutnya jika ada di ruangan ini yang punya suami, kakak, memiliki jabatan lebih tinggi dari anda, memiliki kewenangan lebih dari anda, jangan kekuasaan itu dibawa ke kantor anda," tutur Heru.
"Anda sebagai eselon 4 posisikan sebagai eselon 4, anda sebagai eselon tiga posisikan sebagai eselon tiga. Jangan mentang-mentang suami atau istrinya punya jabatan lebih tinggi dari Anda, seenaknya bekerja. Didengerin lho ya!" pungkasnya.
Sebagai informasi, 309 ASN dilantik Heru Budi menjadi eselon 3 dan 4 di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Pusat, dan Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Selatan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/03/19040381/ungkap-ada-asn-dki-kolusi-dan-nepotisme-heru-budi-muter-muter-cari