JAKARTA, KOMPAS.com - Gurita raksasa di kolam Bundaran Hotel Indonesia diletakkan oleh Greenpeace Indonesia pada Jumat (6/10/2023).
Gurita raksasa itu digambarkan tengah mencengkram tiga manekin yang menyerupai tiga figur politikus yang hendak maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik mengatakan, aksi itu merupakan seruan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mewaspadai oligarki yang menyelinap di belakang para kandidat.
“Kami juga mendesak para capres-cawapres memiliki komitmen yang serius dan konkret untuk berpihak kepada rakyat dan melepaskan diri dari agenda-agenda oligarki," kata Iqbal dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
"Tunjukkan komitmen itu dalam dokumen visi-misi yang diserahkan ke KPU. Rakyat sudah merasakan dampak buruk dari menguatnya kekuatan ekonomi-politik oligarki di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, seperti terancamnya demokrasi dan perlindungan lingkungan hidup, serta perampasan ruang hidup masyarakat adat dan kelompok rentan lainnya,” sambung dia.
Namun, aksi damai yang dilakukan sekitar pukul 05.00 WIB itu tak berlangsung lama.
Sebab, para relawan Greenpeace yang menggelar aksi di Bundaran HI dibubarkan oleh beberapa petugas keamanan. Tidak hanya dibubarkan, relawan Greenpeace juga ditangkap oleh polisi.
"Kami diminta untuk mengakhiri aksi yang dilakukan sekitar pukul 06.15 WIB. Relawan Greenpeace kemudian dibawa ke Polsek Menteng," ungkap Senior Forest Campaigner Greenpeace Southeast Asia, Asep Komarudin, saat dikonfirmasi.
Asep menyebut para relawan yang turun ke jalan bersikap kooperatif terhadap para aparat.
Ia mengeklaim para relawan langsung beranjak keluar dari area kolam sambil membawa gurita raksasa.
"Kami kooperatif, langsung keluar dari kolam. Mobil towing pengangkut gurita dan gurita 'Monster Oligarki' pun ikut dibawa ke Polsek," tutur dia.
Hingga berita ini ditayangkan, Asep menyebut 11 relawan yang digelandang ke Polsek Menteng belum boleh pulang.
Para relawan disebut masih diinterogasi oleh pihak kepolisian soal aksinya.
"Masih dalam proses interogasi, katanya belum dilakukan Berkas Acara Pemeriksaan (BAP)," imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/06/17232011/gurita-raksasa-di-bundaran-hi-milik-greenpeace-indonesia-cengkeram-tiga