Salin Artikel

Mobil Pikap Tercebur ke Kali di Depok, Muatan Barang Elektronik Dibawa Kembali ke Toko

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah barang elektronik muatan mobil pikap yang terjun bebas ke sungai di Depok berhasil diselamatkan.

Barang tersebut terpental tak jauh dari mobil yang terperosok sedalam empat meter di kali Jalan Raya KSU, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jumat (6/10/2023) siang.

Barang-barang elektronik itu masih ada di dalam kardusnya.

Beberapa bagian pada kardus sedikit penyok dan basah.

Alvin (26), kernet mobil sekaligus pegawai toko elektronik memastikan kondisi barang yang dibawanya aman.

Barang-barang itu dibawa kembali ke toko setelah diselamatkan pegawai lainnya yang dipanggil ke lokasi.

"Barang aman, enggak ada yang rusak, dusnya doang yang rusak. Barang dibawa pulang ke toko. Yang angkut itu tim kita juga dari toko tadi ditelpon," ucap Alvin kepada Kompas.com di lokasi.

Tidak ada kesulitan berarti saat barang diangkut oleh pegawai toko yang dibantu satu orang polisi.

Barang-barang elektronik itu berupa showcase atau lemari pendingin, televisi, kulkas, magic com dan speaker.

Alvin mengatakan, barang-barang ini tadinya akan diantar ke alamat pemesan.

"Tadi mau antar ke warung nasi dekat sini, mau antar magic com. Terus lanjut mau antar pesanan lagi, yang mesan beda-beda," ujar dia.

Namun, di perjalanan, mobil pikap hilang kendali saat melewati jalan menurun sehingga menabrak beton pembatas jalan dan terjun bebas ke kali.

Ketiga penumpang, termasuk satu sopir dan dua orang kernet, selamat.

Mereka mengalami luka ringan dan lebam-lebam di beberapa bagian tubuh.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/06/18420291/mobil-pikap-tercebur-ke-kali-di-depok-muatan-barang-elektronik-dibawa

Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke