JAKARTA, KOMPAS.com - Turap Kali Baru di Kramatjati, Jakarta Timur akhirnya diperbaiki mulai 30 September 2023.
Meski demikian, upaya perbaikan tersebut ternyata molor dari waktu yang dijanjikan sebelumnya, yakni Juli 2023.
"Juli seharusnya dikerjakan. Tapi ada kendala," ujar Ketua RW 01 Tengah, Suparman, kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2023).
Sepengetahuan Suparman, perusahaan yang seharusnya mengerjakan proyek perbaikan turap Kali Baru di wilayahnya bermasalah.
Namun, ia tidak tahu pasti apa yang jadi masalah sehingga lelang proyek perbaikan turap harus diulang.
"Katanya vendor (perusahaan yang mengerjakan proyek perbaikan turap) bermasalah apa gimana," ucap dia.
Padahal, kondisi turap sudah memprihatinkan pada Juli. Sudah banyak retakan dan lubang pada turap, terutama turap yang melintasi wilayah RT 001.
"Kondisi turap semakin parah sampai 29 September. Beruntung enggak lagi musim hujan," kata Suparman.
Perbaikan selama tiga bulan
Sejak 30 September 2023, turap Kali Baru di wilayah RW 01 mulai diperbaiki. Tepian turap berupa pagar pembatas juga ditutup.
Rencananya, titik yang diperbaiki mulai dari turap di dekat Pasar Induk Kramatjati sampai Jalan Jaabah di pertigaan Hek.
Suparman menuturkan, proyek akan berlangsung sepanjang 800 meter.
Rinciannya, perbaikan sepanjang 400 meter pada turap di sisi permukiman dan 400 meter di sisi Jalan Raya Bogor.
Perbaikan turap kali ini adalah perbaikan total.
Dengan kata lain, turap baru yang lebih tinggi dan kokoh akan didirikan, bukan menambal celah dan lubang pada turap yang sudah ada.
Turap yang diperbaiki itu melintasi RT 007, RT 005, RT 006, RT 004, RT 003, RT 001, dan RT 010 saja yang dikerjakan.
Namun, saat ini pengerjaan baru dilakukan di wilayah RT 007 dan RT 004 dulu.
"Sebetulnya dari RT 007, RT 005, dan RT 006 dulu. Tapi (kondisi turap) di sana enggak darurat. Saya minta RT 004 dikerjakan, takutnya keburu musim hujan. RT 007 (masih) dikerjakan, tapi mungkin enggak begitu dikebut," jelas Suparman.
Suparman mengatakan, perbaikan turap Kali Baru yang akan memakan waktu selama tiga bulan itu tergolong singkat.
Namun, ia tetap berharap agar proyek rampung lebih cepat.
"Dibilangnya sampai Desember, tapi kalau bisa sebelum musim hujan tiba sudah selesai. Tapi namanya pekerjaan, enggak ada yang tahu mundur majunya (proses pengerjaan)," terang dia.
Penantian panjang
Turap Kali Baru masih dalam kondisi bagus sekitar tahun 1970-an. Namun, turap mulai memiliki celah sekitar tahun 2000-an sehingga air merembes.
Sedikit demi sedikit, kebocoran mulai terjadi. Warga RW 01 menduga, kemungkinan turap mulai bocor karena fondasinya termakan usia.
Celah yang ada semakin besar, rembesan air pun mengalir cukup banyak sehingga kerap membanjiri rumah warga.
Pada awal 2000-an, banjir kiriman yang melanda warga setempat tidak terlalu tinggi, yakni hanya mencapai 50 sentimeter.
Sekitar 2019, banjir makin tinggi karena kebocoran turap makin parah, yakni mencapai satu meter.
Warga sudah lama meminta perbaikan total. Namun, perbaikan yang dilakukan hanyalah penambalan menggunakan semen dan pasir.
Lantaran menggunakan material yang kurang memadai, biasanya tambalan hanya bertahan paling lama satu bulan.
Sebab, tambalan kerap terkikis air Kali Baru. Jadi, celah akan kembali muncul.
Bahkan, warga khususnya di wilayah RT 001 kerap menambal celah di sekitar turap secara swadaya menggunakan uang kas.
"Respons warga sangat senang sekali dengan adanya pengerjaan ini. Pada senang karena sudah lama pengin ada perbaikan turap. Mereka bosan dengan banjir," ungkap Suparman.
Ketika ia memberi tahu warga untuk tidak memarkirkan kendaraan di dekat turap, mereka sempat bertanya-tanya.
Saat dijelaskan bahwa perbaikan turap Kali Baru akan dimulai, mereka langsung bersemangat mencari tempat parkir lain.
"Warga sangat senang sekali saat saya beri tahu untuk kendaraan di pinggir kali dipindahkan sementara karena pengerjaan turap bakal dilaksanakan," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/12/09341051/turap-kali-baru-akhirnya-diperbaiki-setelah-molor-2-bulan