Salin Artikel

Pemkot Bogor Serahkan ke Polisi untuk Usut Pemilik Akun Whatsapp Palsu Wali Kota Bogor

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, tengah berkoordinasi dengan Kepolisian untuk mengusut pemilik akun WhatsApp palsu yang mengatasnamakan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

"Kita juga sudah menyampaikan hal ini kepada pihak berwenang untuk bisa diselidiki apakah memang suatu jaringan atau kelompok yang sengaja melakukan penipuan kepada masyarakat," ujar Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor Abdul Manan Tampubolon, Selasa (17/10/2023).

Manan pun meminta masyarakat tidak gampang percaya apabila menerima pesan WA yang mengaku sebagai Wali Kota Bogor.

Manan menyampaikan, memasuki tahun politik dan jelang pergantian tahun banyak oknum yang mencoba mencari keuntungan pribadi salah satunya dengan melakukan penipuan.

Sebab itu, sambung Manan, masyarakat harus lebih berhati-hati dan tidak cepat tergiur iming-iming.

"Kalau ada pesan seperti diiming-imingi mendapat sesuatu tapi harus membayar dana sejumlah tertentu sudah pasti itu bukan dari pimpinan daerah Kota Bogor, bukan Pak Wali Kota. Termasuk Pak Wakil dan juga Bu Sekda," sebutnya.

Sebelumnya, beredar akun palsu WhatsApp yang mengatasnamakan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Akun palsu itu menggunakan nomor WhatsApp 083131541654. Si pemilik akun juga menggunakan foto profil Bima Arya.

Modus yang digunakan pelaku adalah dengan mengirim pesan WA kepada calon korbannya dan berpura-pura akan memberikan bantuan untuk pembangunan masjid.

Nantinya, pelaku akan meminta uang kepada korban sebagai uang koordinasi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor Rahmat Hidayat memastikan, akun tersebut milik seorang penipu yang mengaku sebagai Wali Kota Bogor.

Rahmat mengatakan, akun WhatsApp palsu Bima Arya itu pertama kali dilaporkan kepada dirinya pada Minggu (15/10/2023).

"Saat itu ada seorang warga yang lapor ke saya menanyakan soal nomor WhatsApp itu. Kemudian saya cek, dan dipastikan itu bukan punya Pak Wali Kota. Sebab, nggak mungkin Wali Kota kirim pesan WA ke warganya satu-satu," sebut Rahmat, saat dikonfirmasi.

Rahmat menyampaikan, kasus penipuan semacam ini juga pernah terjadi di Bulan Agustus 2023. Si penipu, sambungnya, menipu salah satu pengurus DKM masjid.

Modusnya, lanjut Rahmat, sama persis yaitu berpura-pura akan memberikan bantuan untuk pembangunan masjid. Namun, pelaku meminta untuk dikirimkan sejumlah uang untuk biaya pengurusan.

"Modus ini pernah terjadi sebelumnya. Pakai akun WhatsApp palsu Wali Kota, bahkan sampai ada korban salah satu pengurus DKM mentransfer uang kepada pelaku," bebernya.

"Karena khawatir nanti ada warga yang sampai tertipu lagi, makanya kita share informasi ini lewat Instagram Teman Aksi Komunikasi dan Informasi Siber (Takis) Kota Bogor @takiskotabogor yang dikelola oleh Diskominfo," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/17/18024391/pemkot-bogor-serahkan-ke-polisi-untuk-usut-pemilik-akun-whatsapp-palsu

Terkini Lainnya

Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke