Anak Suwarsiti, Cintia Dewi (26), mengatakan bahwa pelaku mengambil kartu tanda penduduk (KTP), buku rekening, dan kartu ATM milik ibunya.
"Dia (pelaku) ngambil di ATM Bersama senilai Rp 1.250.000 itu sebanyak 15 kali penarikan, pas dicek itu penarikan di Jakarta Pusat," kata Cintia, Kamis (19/10/2023).
Sebelum menarik uang dari rekening korban, pelaku lebih dahulu mengambil emas dan perhiasan di rumah korban, lalu menguras Rp 100 juta melalui Bank BNI cabang Jatiwarna.
"Itu dia (tarik tunai di ATM) setelah menurunkan ibu saya. Dia langsung menuju Jakarta Pusat untuk tarik tunai," ucap Cintia.
Karena curiga dengan adanya penarikan uang di wilayah Jakarta Pusat, anak Suwarsiti langsung menuju Bank BNI terdekat untuk memblokir kartu ATM ibunya.
"Tersisa di tabungan Rp 12 juta karena langsung di-block sama kakak saya, begitu tahu ibu dihipnotis, dia langsung ke bank minta diblokir," ucap Cintia.
Cintia menuturkan, pelaku sudah mengetahui pin ATM ibunya. Dia menduga, komplotan pelaku berasal dari Jakarta Pusat.
"Saya duganya sih orang Jakarta Pusat karena dari banyaknya wilayah yang paling dekat dari Bekasi kan Jakarta Timur, kenapa harus (menarik uang tunai) di Jakarta Pusat," tutur dia.
Jika dihitung, Suwarsiti mengalami kerugian ratusan juta rupiah, termasuk emas dan perhiasannya.
"Jadi total kehilangan sekitar Rp 350 juta, termasuk emas 40 gram (yang diambil dari rumah)," ucap Cintia.
Kini Cintia telah melaporkan kasus yang menimpa sang ibu ke Polsek Podok Gede.
Laporan tersebut telah teregistrasi dengan nomor LP/B/002/06/2023/SPKT POLSEK PONDOK GEDEPOLRES METRO BEKASI KOTA POLDA METRO JAYA tanggal 17 Oktober 2023 pukul 19.59 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/19/18562081/pelaku-hipnotis-ambil-kartu-atm-lansia-di-bekasi-lalu-tarik-uang-tunai-di