Salin Artikel

Ayah-Anak Jadi Penadah Motor Curian di Bekasi, Kendaraan Dipereteli Sebelum Dijual ke Lampung

BEKASI, KOMPAS.com - Polsek Bekasi Timur menggerebek markas penadah motor-motor hasil pencurian dan pembegalan di Kota Bekasi.

Motor tersebut rencananya dikirim ke daerah Lampung dan Palembang. Motor dibungkus dengan karung, lalu dikirim menggunakan ekspedisi bus.

Rupanya, para pelaku yang ditangkap dalam penggerebekan itu sudah melakukan aksinya sejak tiga bulan lalu.

Kronologi penggerebekan

Penangkapan kedua pelaku berawal dari kecurigaan Tim Buser yang melihat seorang pemuda mengendarai motor tanpa pelat nomor kendaraan.

Pemuda tersebut masuk ke rumah kontrakan di Kampung Cerewet, Jalan Anggrek 1, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

"Dari pemantauan itu diketahui beberapa unit kendaraan yang masuk (ke dalam rumah) tanpa dilengkapi pelat nomor," kata Sigit.

Setelah itu, polisi mencurigai keberadaan bungkusan putih yang dilapisi karung di halaman rumah tersebut.

Berdasarkan temuan itu, polisi menggerebek rumah tersebut dan menemukan kedua pelaku tengah membungkus motor curian yang sudah dipereteli.

Pelaku ayah dan anak

Diketahui bahwa dua orang pelaku itu merupakan ayah-anak berinisial M (65) dan RF (21). Kedua pelaku menyimpan motor curian sebelum dikirim ke Lampung dan Palembang.

"Motor-motor yang berhasil diamankan ini (dari rumah pelaku) hasil curian. Kedua pelaku ini merupakan bapak dan anak," ujar Sigit.

Kepada polisi, M dan RF mengaku mendapatkan motor dari pelaku lain yakni DS dan F. Keduanya saat ini masih dalam pengejaran.

"Jadi motor-motor itu hasil kejahatan pencurian dan begal. Pelaku mengaku mendapatkan kendaraan-kendaraan tersebut dari pelaku DS dan pelaku F yang saat ini masih DPO," kata Sigit.

Pengiriman ke Lampung

Sigit menuturkan, M dan RF mempreteli motor curian itu agar mudah dikirim dari Kota Bekasi ke Lampung menggunakan ekspedisi bus.

Setelah melepaskan setang motor dan ban depan, kedua pelaku membungkusnya dengan karung dan kardus, lalu diikat tali rafia.

"Jadi copotan atau pelepasan ini dilakukan pada bagian setang motor dan bagian ban motor depan, gunanya agar dapat dibungkus dan dimasukkan dalam karung untuk mempermudah proses pengiriman ke Lampung dan Palembang," kata Sigit.

Dari hasil pemeriksaan, kedua pelaku mengaku sudah melakukan aksinya itu sejak Juli 2023 sampai 22 Oktober 2023.

Pelaku mendapat upah Rp 200.000 - Rp 400.000 per unit motor curian yang mereka kirim.

M dan RF mengirim tujuh sampai delapan motor dalam sekali pengiriman. Dari Juli sampai Oktober, keduanya telah melakukan empat kali pengiriman.

"Jadi kurang lebih (total) hampir 20 sampai 25 motor," kata Sigit.

M dan RF yang kini telah dijadikan tersangka disangkakan Pasal 363 Ayat (1) dan Pasal 481 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama tujuh tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/25/09304631/ayah-anak-jadi-penadah-motor-curian-di-bekasi-kendaraan-dipereteli

Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke