Mesin itu lalu terpental hingga menghantam rumah warga RT 017/RW 04 Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pemilik rumah bernama Alim (37) mengatakan, mesin berupa ketel uap itu menghantam bagian atap dan tembok rumahnya.
"Iya (membuat jebol atap dan tembok rumah). Yang terdampak seluruh ruang dapur saja, hancur," kata dia di kediamannya, Rabu.
Beberapa saat sebelum kejadian, Alim sedang berada di lantai dua rumahnya.
Tiba-tiba, sekitar pukul 13.30 WIB, Alim mendengar bunyi ledakan seperti bom. Rumahnya juga terasa bergetar.
Pada saat yang sama, ia mendengar bunyi seperti tembok roboh. Ketika menuruni tangga, Alim mendapati adiknya, Tri Windasari (35), terluka.
"Korban lagi mau ke dapur untuk ambil wudu, tiba-tiba ada suara ledakan dan mesin terbang menghantam ruang dapur. Dia kena bongkahan-bongkahan batu (dari tembok yang hancur), enggak tertimpa," ungkap Alim.
Bagian belakang kepala Tri terkena bongkahan batu. Kepalanya bocor dan berdarah. Korban langsung dilarikan ke RS Yadika untuk ditangani lebih lanjut.
Menurut dokter, luka yang dialami Tri tidak terlalu serius. Pada Rabu sore, ia sudah diperbolehkan pulang.
Korban kini menunggu iktikad baik pihak pabrik cincau untuk mengunjungi rumahnya.
Sebab, sampai saat ini pihak pabrik belum memberikan penjelasan apa pun terkait peristiwa itu.
"Belum tahu penyebab mesin kelempar. Jarak pabrik ke rumah saya sekitar 200 meteran, nyeberangin kali dulu. Cukup jauh ini kelemparnya," ungkap Alim.
"Tadi (pabrik) sempat didatangi oleh beberapa pihak polisi, Babinsa juga datang, tapi bosnya enggak ada, hanya anak buah yang bekerja. Belum ada obrolan pertanggungjawaban, tapi saya bakal minta untuk (perbaikan) kerusakan properti dan (pengobatan) adik saya," sambung dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/25/18505781/mesin-pabrik-cincau-meledak-lalu-hantam-rumah-warga-duren-sawit