Salin Artikel

Pulang Mengajar Les, Seorang Guru Dijambret di Pancoran Mas Depok

Alyta mengatakan, mulanya dia mengendarai sepeda motor dari arah Pancoran Mas menuju rumahnya di Sukmajaya, setelah mengajar les.

"Waktu itu saya pulang dari les jam 14.00 WIB siang, perkiraan saya sampai di jembatan itu jam 14.00 WIB lewatlah. Karena posisi saya memang sedang banyak pikiran, saya jalan, ya jalan saja gitu," kata Alyta saat ditemui di kediamannya, Kamis (26/10/2023).

Sesampainya di Jalan Poncol Atas, tepatnya dekat Jembatan Panus, seorang pria yang mengendarai sepeda motor tiba-tiba memepetnya.

"Pas di atas tanjakan itu, tiba-tiba tasnya diambil gitu, kaget saya," ujar dia.

Tas korban ditarik paksa. Korban dan tersangka kemudian sama-sama terpelanting dari motor.

Korban juga mengaku melihat sekilas wajah tersangka. Penjambret itu seorang laki-laki muda berkulit putih, mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam.

"Saya terpelanting, orang itu juga terpelanting, tapi sempat saya lihat wajahnya, anak muda putih gitu," ungkap Alyta.

Setelah itu, Alyta langsung membenarkan posisi motornya dan berteriak minta tolong. "Saya bisa kendalikan motor, saya kejar dia," kata Alyta.

Saat mengejar tersangka, Alyta turut dibantu warga sekitar, termasuk satpam. Namun, penjambret tersebut lolosdari kejaran massa.

"Orang dari sana juga sudah ngejar, tapi enggak bisa kekejar, satpam juga ngejar, ternyata dia putar balik melengkung, mutar lari ke depan," ungkap dia.

Akibat penjambretan ini, semua barang berharga di dalam tas, termasuk surat-surat penting dan uang tunai hasil mengajarnya ludes dalam sekejap.

"Yang hilang surat-surat penting, ada kartu SIM, ATM, buku tabungan, BPJS Jamsostek, handphone, uang, charger semua habis di situ," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/26/21164591/pulang-mengajar-les-seorang-guru-dijambret-di-pancoran-mas-depok

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke