Salin Artikel

Meraih Damai dengan Meditasi di Bawah Sinar Bulan Purnama...

Malam itu, satu per satu peserta berdatangan ke Pelataran Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Depok, untuk mengikuti acara perdana yang digelar Komunitas BAKUL Budaya.

Mereka mengenakan pakaian putih dan membawa matras.

Para peserta kemudian duduk bersila di atas matras yang sudah digelar. Di hadapan mereka ada lilin kecil.

Tepat pukul 20.00 WIB, Turita Indah Setyani, Dosen Program Studi Jawa FIB UI sekaligus pemandu meditasi malam itu, membunyikan lonceng, penanda acara dimulai.

"Napas alami difokuskan pada embusan napas keluar dari hidung. Lihatlah napas alami dengan rileks. Meditasi bulan purnama ini untuk kita semua tahu, energi bulan purnama itu pengaruhnya sangat positif," ucap dia memberi arahan kepada peserta.

Setelah itu, semua peserta mulai memejamkan mata. Tak ada iringan musik atau suara apa pun. Pelataran FIB UI begitu sunyi dan tenang, ditemani aroma hio yang tersapu angin malam.

Sesekali Turita menyampaikan arahan untuk mengatur napas dan merilekskan pikiran para peserta.

"Meditasi butuh ketenangan untuk kesehatan. Jadi, pikirkan baik-baik, fokuskan pada embusan napas saja. Jika ada pikiran, sadari bahwa itu hanya pikiran dan kembali ke embusan napas saja," kata Turita.

"Rileks saja. Jangan berpikir yang tidak-tidak. Lepaskan dan pasrahkan pada Tuhan (pencipta) alam semesta," imbuh dia.

Selang satu jam kemudian, bunyi "ting!" seperti di awal meditasi kembali bergema, menandakan meditasi malam itu telah selesai.

Meditasi bulan purnama pun diakhiri dengan sesi diskusi pengalaman pribadi para peserta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/30/08395791/meraih-damai-dengan-meditasi-di-bawah-sinar-bulan-purnama

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke