Kejadian itu membuat dua orang yang berada di dalam lift, yakni Manda (34) dan temannya mengalami luka-luka akibat terhempas.
Kronologi
Manda menyampaikan, peristiwa terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu, ia dan temannya hendak menuju unit di lantai 11 menggunakan lift.
Namun, lift yang tengah naik ke lantai dua dari lantai dasar tiba-tiba ambruk ke bawah.
"Waktu itu kami posisinya habis nongkrong, mau balik. Saya naik lift sama teman cowok ini, jadi ambruk ke bawah enggak ada remnya," kata Manda saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/10/2023).
"Itu dari lantai dasar (lantai G) mau ke lantai 11, tapi waktu di lantai dua tiba-tiba ambruk sampai ke lantai di bawah lantai dasar itu. Kami terhempas gitu," sambungnya.
Setelah lift berhenti terjatuh, Manda langsung buru-buru menekan ikon lonceng untuk meminta pertolongan.
"Habis itu saya panik dan kebetulan lihat ikon lonceng. Terus saya tekanlah lonceng itu. Ada suara kan, katanya 'sabar ya mba, teknisi lagi menuju ke situ'," kata dia.
Tak lama berselang, teknisi tiba dan berupaya membuka pintu lift yang ambruk.
Namun, kata Manda, butuh waktu yang cukup lama bagi teknisi untuk berhasil membukanya.
"Habis itu teknisi mencoba membuka tapi lama banget enggak bisa mereka buka. Kami menunggu cukup lama di dalam lift, lalu lift pun ke buka. Tapi pas lift terbuka, ada besi jatuh ke bawah," ucap dia.
Manda bercerita, ia harus bersusah payah untuk bisa keluar dari lift yang ambruk itu.
Ia dan temannya harus memanjat lantaran posisi lift amblas hingga ke bawah lantai dasar (ground foor).
"Jadi kami itu jatuh bukan di ground floor, kami harus manjat ke atas lagi baru bisa sampai di ground floor," ungkap Manda.
Setelah memanjat, Manda dan temannya berhasil keluar dari lift anjlok tersebut dan dievakuasi.
Mengalami luka-luka dan trauma
Akibat insiden ini, Manda menderita lebam-lebam pada tangan kirinya, sedangkan tangan temannya juga ikut terluka.
"Teman saya itu tangan sebelah kirinya berdarah dan jam tangannya hancur karena melindungi saya. Cuma sampai sekarang tulang tangan sebelah kiri saya masih sakit," kata Manda.
Lebih lanjut, Manda mengaku bahwa dirinya begitu trauma akibat insiden mengerikan yang dialaminya.
Bahkan, ia merasa ingin pindah dari unit apartemen tersebut ke indekos yang tidak memiliki lift.
"Shock banget. Saya sampai bilang ke teman saya, enggak mau tinggal di apartemen lagi, mau cari kost saja yang enggak pakai lift. Saya trauma," ujar Manda.
"Ambruk dari lantai dua saja sudah sedahsyat itu jatuhnya. Bayangkan kalau liftnya jatuh dari lantai sembilan atau sepuluh gimana? Bisa lebih bahaya," tuturnya.
Pengamatan Kompas.com, Minggu (29/10/2023) siang, lift yang ambruk diberi garis polisi dan tiga stick cone penghalang di depannya.
Pada tiga stick cone itu, tertempel secarik kertas bertuliskan, Lift under service. Sorry for your inconvenience.
Dari luar, tak tampak ada kerusakan berarti pada pintu lift alias elevator itu. Kedua sisi pintu besi tertutup rapih dan masih presisi. Hanya saja, fitur penunjuk operasional lift di sisi kiri dan kananya tak menyala.
Sayangnya, pihak sekuriti tidak mengizinkan Kompas.com untuk memotret atau merekam kondisi lift sekalipun dari luar. Sekuriti hanya mempersilakan apabila ingin melihat secara langsung.
Namun, dari keterangan Manda, bagian dalam lift itu mengalami kerusakan cukup parah. Bagian atap berbahan besi jeblos hingga ke lantai dan mengenai dirinya dan korban lain.
Akibat kerusakan itu, penghuni apartemen Tower Jasmine untuk sementara menggunakan lift di sebelah kiri dan kanan lift yang mengalami musibah itu.
(Tim Redaksi: Wasti Samaria Simangunsong, Sabrina Asril, Fabian Januarius Kuwado)
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/30/09011581/ambruknya-lift-tower-jasmine-apartemen-kalibata-city-sebabkan-2-orang