Salin Artikel

Banyak Material Mudah Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Kebakaran Pabrik Fiber di Kalideres

Sebab, banyak material yang mudah terbakar di pabrik tersebut.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Barat Syarifuddin mengatakan, tumpukan bahan plastik menyebabkan api sulit dipadamkan.

Sebanyak 14 unit dengan 70 personel pun dikerahkan untuk memadamkan api.

"Kesulitannya karena memang materi yang terbakar fiber untuk patung dan plastik. Jadi tumpukannya agak luas areanya," kata Syarifuddin saat ditemui di lokasi.

Dia menyampaikan, petugas memulai operasi pemadaman pada pukul 20.25 WIB. Kemudian, pada pukul 21.15 WIB, api berhasil dilokalisir.

Setelah itu, setidaknya petugas membutuhkan waktu dua jam lagi untuk benar-benar memadamkan si jago merah.

"Untuk selanjutnya proses pendinginan, memerlukan waktu lama karena memang tumpukan fiber dan plastik yang cukup luas. Jadi memang cukup lama pemadaman," ungkap Syarifuddin.

Ia memastikan, tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Sementara itu, Syarifuddin mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran. Kerugian yang dialami pemilik pabrik itu pun belum diketahui.

"Penyebabnya untuk semetara dalam penyidikan. Kami berkoordinasi, kami belum ketemu pemilik. Nanti dari pihak yang berwajib untuk menjelaskan penyebab kebakaran," papar dia.

Ditemui di lokasi berbeda, warga bernama Anto (45) berujar, api dengan cepat membakar tiga rumah di lokasi kejadian.

"Rumah warga juga kena. Tadi menyambar dari pabrik, kontrakan dua, rumah satu. Tiga rumah, satu pabrik terbakar," ucap Anto.

Anto menuturkan, api tiba-tiba membesar dari pabrik pemroduksi fiber tersebut. Tak lama, api langsung membakar bangunan yang berjarak sekitar 5 meter dari lapak.

"Penyebabnya enggak tahu. Enggak tahu ada orang atau enggak di dalam lapak, tiba-tiba langsung (api) gede. Pas kebakaran pada teriak langsung," ungkap Anto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/31/05250321/banyak-material-mudah-terbakar-damkar-kesulitan-padamkan-kebakaran-pabrik

Terkini Lainnya

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Satpol PP Bakal Tertibkan Spanduk Dukungan Anies Maju Pilkada 2024 di Kembangan

Satpol PP Bakal Tertibkan Spanduk Dukungan Anies Maju Pilkada 2024 di Kembangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke