Salin Artikel

Debu Proyek IPAL Rustanti Meningkatkan Risiko Gangguan Kesehatan, tapi Disebut Bukan Penyebab Utama

Nita mengatakan, proyek pembangunan di kawasan rusun memang menyebabkan debu yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Namun, hal itu bukanlah penyebab utama.

“Perlu kami garisbawahi, adanya debu (dari proyek) meningkatkan risiko. Tapi, tidak menjadi penyebab utama,” kata Nita kepada Kompas.com saat diwawancarai di Pos RW 14 Kelurahan Tanah Tinggi, Jumat (3/11/2023).

Berkait hal itu Nita bersama Lurah Tanah Tinggi Nino Ardiansyah dan Ketua RW 14 Wahidin melakukan sosialisasi kepada warga rusun dan PAUD Wildan Ceria.

“Kami sosialisasi ke warga yang buka warung di bawah. Jangan lupa, makanannya dimasukkan ke etalase untuk mengurangi risiko. Biar makanannya enggak kena debu dan mengurangi risiko diare,” ujar Nita.

Nita juga mengimbau agar warga agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, warga diharapkan dapat mengenakan masker di luar rumah.

“Cuaca lagi panas begini, ditambah di rusun ada pembangunan IPAL. Konsumsi makanan sehat, kurangi goreng-gorengan dan perbanyak air putih. Makan buah dan sayur,” imbau dia.

“Kalau memang sudah terjadi batuk pilek, etika batuknya diperhatikan. Bisa tutup mulut, atau tutup pakai lengan,” sambung Nita.

Dalam kesempatan yang sama Nino turut mengklarifikasi dirinya telah menjelaskan kepada warga terkait pembangunan ini.

“Program (pembangunan) ini sedang berjalan untuk (kebaikan) bersama. Saya bilang kepada warga, ‘Mohon bersabar, karena ke depannya ini berguna sekali baik buat warga rusun dan warga sekitar di kelurahan Tanah Tinggi’” ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga rumah susun Tanah Tinggi (Rustanti) di Johar Baru, Jakarta Pusat, dilaporkan mengeluhkan sesak napas dan gatal-gatal.

Mulanya, gangguan pernapasan dan kulit itu diduga terjadi akibat adanya proyek pembangunan pengolahan air limbah (IPAL) komunal dan perbaikan jalan yang tengah berlangsung di kawasan rusun.

Menindaklanjuti hal itu, perangkat Kelurahan Tanah Tinggi menggelar puskesmas keliling (pusling) untuk menjawab keluhan warga.

Secara keseluruhan, ada 20 warga yang datang ke pusling Rustanti hari ini, Jumat. Berdasarkan data, 10 di antaranya mendapat diagnosis hipertensi atau darah tinggi.

“Diagnosa terbanyak hipertensi, ada 10 pasien. Lainnya bervariasi, ada common cold (batuk pilek), diabetes, pruritus (gatal-gatal), myalgia (nyeri otot), dan dispepsia (sakit maag),” kata Nita.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/03/14580691/debu-proyek-ipal-rustanti-meningkatkan-risiko-gangguan-kesehatan-tapi

Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke