Air menggenang di kawasan ini diperkirakan setinggi betis orang dewasa atau kurang lebih 40 centimeter.
Pengamatan langsung Kompas.com di lokasi, warga sedang membersihkan lumpur yang memasuki rumahnya.
Selain itu, terdapat beberapa warga yang menunggu di depan rumahnya sambil mengobrol.
Banyak juga anak-anak yang bermain dengan genangan air sambil membantu orang tuanya membersihkan rumah.
Salah satu warga, Yayan (62), yang sedang membersihkan rumahnya bercerita bahwa air masuk ke rumahnya sekitar pukul 05.00 WIB.
"Masuk ke rumah saya, ya kira-kira sehabis Shalat Subuh," ujar Yayan saat ditemui di lokasi, Minggu.
Yayan mengatakan, hujan memang mengguyur kawasan ini sejak malam. Tetapi, hal itu biasanya tidak menyebabkan banjir.
Menurutnya, banjir kali ini disebabkan karena luapan Kali Ciliwung.
"Iya kalau hujan, di sini enggak banjir. Ini kiriman," katanya.
Senada dengan Yayan, Sarifudin (65) mengatakan, rumahnya terendam banjir pada Minggu pagi. Padahal, hujan sudah tak mengguyur kawasan tersebut.
"Ya luapan kali (Ciliwung) ini (banjirnya)," ujar Sarifudin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, Jakarta Selatan berada di posisi pertama yang terendam banjir, yakni sembilan RT.
"Kelurahan Cilandak Timur dua RT, Kelurahan Kuningan Barat dua RT, Kelurahan Lenteng Agung dua RT, Kelurahan Cipedak satu RT, Kelurahan Cilandak Barat satu RT, dan Kelurahan Rawajati satu RT," ujar Isnawa saat dikonfirmasi, Minggu (5/11/2023).
Kemudian, tujuh RT dilaporkan terendam banjir di Jakarta Timur, dan tiga RT terdampak banjir di Jakarta Barat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/05/10331391/kelurahan-rawajati-jaksel-terendam-banjir-pagi-ini-warga-sebut-luapan