Salin Artikel

Aksi Tawuran di Jalan Lapangan Tembak Cibubur, Pelaku Tak Pernah Merusuh ke Pertokoan

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi tawuran yang sesekali terjadi di Jalan Lapangan Tembak, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, disebut tidak pernah berbuntut pada perusakan pertokoan warga.

Adapun, Jalan Lapangan Tembak dipenuhi ruko dan bangunan untuk berniaga pada sisi kanan dan kiri jalan.

"Biasanya enggak rusuh ke pertokoan di samping jalan. Mereka enggak nyerang secara acak, selalu fokus ke lawan," ungkap tukang parkir bernama Adi (40) di lokasi, Rabu (15/11/2023).

Adi menuturkan, tawuran hanya sesekali terjadi di Jalan Lapangan Tembak. Terbaru, tawuran pecah pada Senin (13/11/2023) sore.

Baik tawuran pada Senin maupun beberapa waktu sebelumnya, para pelaku tidak pernah merusuh ke pertokoan dan permukiman warga.

Meski begitu, mereka tetap meresahkan warga karena jalan itu merupakan jalan raya yang ramai digunakan warga.

Tawuran hanya membuat arus kendaraan di Jalan Lapangan Tembak tersendat.

"Kalau ada lawan yang kena (terluka), mereka (pelaku tawuran) baru kabur. Kalau enggak ada yang kena, mereka kabur pas disuruh bubar sama warga," ungkap Adi.

Adi menuturkan, warga memberanikan diri menghentikan tawuran agar kawasan itu tertib kembali.

Mereka pun melerai para pelaku agar mereka tidak saling melukai. Warga kasihan karena para pelaku masih berusia remaja.

Sebelumnya, tawuran terjadi di Jalan Lapangan Tembak pada Senin sore di depan toko Idolmart.

Tukang parkir lainnya, Aldi (24), mengungkapkan bahwa para pelaku juga dilerai oleh warga, meski mereka dibekali senjata tajam (sajam).

"Warga langsung pada misahin. Ada satu orang yang ditangkap, tapi dia langsung kabur," tutur Aldi di lokasi kejadian.

Aldi dan Adi tidak mengetahui pasti berapa jumlah pelaku yang membawa sajam. Namun, Aldi melihat ada yang membawa penggaris besi dan gear motor.

Aldi pun tidak mengetahui bagaimana aksi tawuran bisa terjadi. Ia hanya mengetahui, jalanan yang juga disebut tanjakan RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan Obat) diramaikan oleh mereka.

Para remaja itu mulai ramai saling serang di area bawah tanjakan, tepatnya di depan toko Idolmart.

Aksi tawuran itu berlangsung selama beberapa saat sampai para remaja berada di ujung tanjakan, tepatnya di titik Aldi dan Adi bekerja atau di pertigaan Jalan Cibubur I.

Akibat tawuran itu, ada seorang pelaku yang terluka akibat penggaris besi. Namun, Aldi tidak melihat apakah korban berdarah atau hanya memar. Setelah itu, mereka langsung kabur.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/16/06525411/aksi-tawuran-di-jalan-lapangan-tembak-cibubur-pelaku-tak-pernah-merusuh

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke