"Penangkapan terhadap para pelaku dilakukan di tempat yang berbeda-beda. Satu di kontrakannya, satu di depan masjid kawasan Batu Ampar," kata Kapolsek Kramatjati Kompol Rusit Malaka ketika dikonfirmasi, Jumat (17/11/2023).
Para pelaku berinisial WPA alias Cekon (24) dan IH alias Iam (25). Cekon adalah warga Pasar Rebo sementara IH perantau dari Sulawesi Selatan.
Rusit mengatakan, Cekon ditangkap saat ia berada di kontrakannya yang berlokasi di Gang Gabruk, Kelurahan Tengah, Jakarta Timur
Sementara IH ditangkap di Jalan Raya Tengah, tepatnya di depan sebuah masjid di Jalan Batu Tumbu, Kelurahan Batu Ampar.
"Mereka memiliki peran masing-masing. WPA berperan sebagai yang menarik HP korban. Dia dibonceng IH yang berperan sebagai joki (pengendara motor)," Rusit berujar.
Dua penjambret itu ditangkap bersama dengan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat berwarna merah berpelat nomor B 4384 TDH. Motor digunakan oleh para pelaku saat beraksi.
Terkait aksi penjambretan itu, para pelaku mengaku motifnya adalah masalah ekonomi.
Mereka menjual ponsel senilai Rp 1,8 juta itu dengan harga Rp 750.000 ke sebuah konter HP di Pasar Rebo.
Para pelaku dibawa ke Polsek Kramatjati untuk penyidikan lebih lanjut, dan disangkakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun.
Dijambret saat hendak jajan seblak
Sebelumnya, ACL dijambret saat hendak membeli seblak bersama teman-temannya pada Jumat sekitar pukul 13.00 WIB.
Di tengah perjalanan, ada dua laki-laki saling berboncengan sedang melintas dari arah yang sama.
"Lihat anak saya bawa dan nenteng HP, mereka langsung putar balik. Langsung dipepet dan ambil (HP) dari belakang," ungkap Sularno (44) selaku ayah ACL, Jumat.
Berdasarkan rekaman kamera CCTV, tampak detik-detik pria berjaket putih menjambret ponsel ACL.
Setelah ponsel diambil, ACL langsung menarik jaket yang pelaku gunakan. ACL berniat untuk menghentikan para pelaku.
Namun, ia justru tertarik sampai sedikit berlari karena masih enggan melepaskan genggamannya dari jaket pelaku.
Ia baru tersungkur saat tangannya dipukul dan pelaku berjaket hitam menancap gas.
"Sempat ditarik hoodie-nya. Cuma namanya kekuatan anak perempuan masih kelas 6 SD, jadi tangannya dikeplak. Anak saya tersungkur jatuh," ujar Sularno.
Pada hari yang sama, Sularno langsung melapor ke Polsek Kramatjati agar pelaku lekas ditangkap. Ia tidak ingin kejadian yang menimpa sang buah hati terulang pada orang lain.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/17/17243481/penjambret-hp-bocah-di-kramatjati-ditangkap-di-dua-lokasi-berbeda