Salin Artikel

Kronologi Dugaan Penipuan Beli Laptop Pakai Bukti Transfer Palsu di Kelapa Dua Depok

Aksi penipuan itu bermula ketika tokonya yang berada di Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat didatangi wanita dan laki-laki yang ingin membeli laptop.

"Awalnya kayak orang beli laptop, tapi enggak kayak orang umum beli laptop. Dia datang ke sini buru-buru, laptop enggak mau dicek, dia enggak nego harga dan kita mulai curiga dari situ," kata Surya saat ditemui di lokasi, Rabu (22/11/2023).

Tanpa memeriksa kelengkapan laptop yang ingin dibeli, wanita yang berpura-pura jadi pembeli itu seakan buru-buru untuk langsung mentransfer uang agar segera bisa membawa pulang laptopnya.

"Dia enggak, langsung 'mas laptop yang bagus yang mana?'. Terus saya saranin yang kayak gini. Terus 'ya sudah saya mau yang begini'. Dia enggak ngecek sama sekali'. Terus langsung kayak mau bayar, transfer," ungkap Surya.

Usai mengaku telah mentransfer sejumlah uang seharga laptop yang dimaksud, wanita ini pun bergegas ingin membawa laptopnya pulang.

Namun, tindakan itu dicegah oleh Surya lantaran uangnya belum masuk ke rekening toko.

"'Sudah saya transfer ya mas'. Bentar saya cek mutasi dulu. Nah pas waktu saya cek mutasi, saya tanyain atas nama siapa ya, gitu. Terus dia kayak bingung gitu," ujar Surya.

Surya pun meminta bukti foto transfer agar dibuatkan nota. Namun, wanita tersebut malah grasak-grusuk.

"Saya ajak ngomong, dia fokus main hp. Terus dia kasih tunjuk bukti transfer kedua. Terus saya cek mutasi lagi, belum masuk juga. Terus saya minta foto transfer deh, buat laporan toko," tutur Surya.

Setelah itu, wanita tersebut pun seolah mendesak Surya agar segera menyelesaikan transaksi, dengan alasan ingin pulang cepat karena anaknya menangis.

Namun, Surya tetap menahan laptop karena uang sebesar Rp 3,8 juta sesuai harga laptop tidak kunjung masuk ke rekening toko.

"Alasannya, anaknya di rumah sudah nangis-nangis. Dia penginnya buru-buru, penginnya laptop segera dibawa.

"Saya tahan, enggak boleh. Orang di sini belum ada uang masuk, masa dia mau bawa laptop itu. Saya tahan pokoknya," tambahnya.

Lantaran kian curiga, Surya pun memanggil teman di toko sebelahnya untuk minta ditemani. Ia takut terjadi sesuatu karena bertugas sendirian di toko saat itu. Saat teman Surya datang, oknum pria satunya langsung bergegas pergi meninggalkan toko.

Surya tidak sadar, rupanya mouse laptop yang masih baru sudah diambil oleh oknum pria tersebut.

"Saya mulai inisiatif manggil teman di sebelah buat jaga-jaga. Nah, waktu temen saya ke sini, si (pelaku) cowo nya itu langsung pergi ke motor. Tapi mouse sudah dibawa sih, tapi enggak apa-apa lah. Mouse langsung dia masukkan ke tas," kata Surya.

Meski masih sempat berdebat lagi dengan Surya, namun oknum wanita tersebut langsung menyusul rekan pria nya bergegas meninggalkan toko.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/22/16143851/kronologi-dugaan-penipuan-beli-laptop-pakai-bukti-transfer-palsu-di

Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke