Berita mengenai geramnya Heru Budi lihat siswa SD dipulangkan karena guru rapat menjadi berita terpopuler di kanal Megapolitan.
Selanjutnya, artikel tentang Guru SDN di Jaktim Disebut Cuma Terima Gaji Rp 300.000 menjadi berita terpopuler berikutnya.
Sementara itu, berita tentang keputusasaan anak Pamen TNI AU yang tewas bunuh diri turut menarik perhatian banyak pembaca.
Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek yang disebut di atas:
1. Geramnya Heru Budi lihat siswa SD dipulangkan karena guru rapat, langsung telepon kadisdik dan panggil kepsek
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dibuat geram saat tengah menyapa warga di Jalan Tanah Tinggi XII, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Kamis (23/11/2023) pagi.
Hal itu disebabkan siswa SDN 09 Tanah Tinggi dipulangkan lebih cepat lantaran ada kegiatan rapat guru di sekolahnya.
Saat membagikan kaus dan topi ke warga,
Heru melihat beberapa siswa berseragam merah putih dan menanyakan tujuan mereka.
"Mau pulang, Pak. Pulang cepat, gurunya rapat," kata pelajar tersebut kepada Heru Budi. Baca selengkapnya di sini.
2. Guru SDN di Jaktim disebut cuma terima gaji Rp 300.000, padahal di kuitansi tertulis Rp 9 juta
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak mengungkapkan, guru honorer di SD Negeri Malaka Jaya 10, Jakarta Timur, hanya menerima upah Rp 300.000 per bulan.
Padahal, honor yang tertulis di kuitansi sebanyak Rp 9 juta.
"Guru agama Kristen di SD Malaka Jaya 10 Jaktim menandatangani honor Rp 9 jutaan setiap bulan, tetapi dikasihnya hanya Rp 300.000 per bulan," ungkap Johnny saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/11/2023).
Berdasarkan dokumen yang diterima Kompas.com dari anggota DPRD DKI, guru SDN itu menandatangani kuitansi dengan honor tertulis Rp 9.283.708. Baca selengkapnya di sini.
3. Keputusasaan anak Pamen TNI AU yang tewas bunuh diri, ingin akhiri hidup sejak SMP karena hadapi banyak tekanan
Misteri kematian anak perwira menengah TNI AU berinisial CHR (16) di Pos Spion Halim Perdanakusuma pada 24 September 2023 akhirnya tersingkap.
Dokter spesialis forensik RS Polri Kramatjati dr. Arfiani Ika Kesumawati mengungkapkan, sejumlah luka yang ada di tubuh korban mengakibatkan kematian.
"Dari hasil pemeriksaan, kami dapat menyimpulkan, terpotongnya hati yang menyebabkan pendarahan hebat dan kondisi luka bakar, secara tersendiri atau bersamaan, menyebabkan kematian," ujar Arfiani dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (23/11/2023).
Arfiani menyampaikan bahwa tim kedokteran forensik langsung melakukan pemeriksaan pada 25 September pukul 02.00 WIB. Baca selengkapnya di sini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/25/06222281/populer-jabodetabek-geramnya-heru-budi-lihat-siswa-sd-dipulangkan-karena