Salin Artikel

Perempuan Dilakban di Cikarang Diduga Tewas Usai Menyantap Nasi Bungkus Beracun dari Sang Kekasih

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sub Direktorat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar (AKBP) Samian berujar, wanita yang dilakban, JS, tewas usai menyantap nasi bungkus dari sang kekasih.

Seperti diketahui, JS ditemukan tewas dalam rumah kontrakan di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jumat (8/12/2023). JS diduga dibunuh kekasihnya sendiri, AMW (34).

Menurut Samian, AMW sudah merencanakan pembunuhan itu sejak Minggu (3/12/2023). Pagi itu, sekitar pukul 08.30, AMW membeli sebungkus nasi dan es teh.

Setelah itu, pelaku mendatangi rumah kontrakan yang telah dihuni korban selama satu pekan terakhir. Sesampainya di rumah, pelaku mempersilakan JS makan.

"Pada saat korban ke belakang atau cuci tangan, di situlah pelaku mulai mencampurkan bubuk racun baik ke makanan dan juga minuman," ungkap Samian, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (13/12/2023).

Sekira 15 menit setelah JS menyantap makanan yang telah dicampur racun oleh pelaku, korban merasa pusing dan tak sadarkan diri beberapa saat kemudian.

"Bahkan untuk memastikan bahwasanya korban telah meninggal dunia, maka dilakban lah mulut ataupun hidung dan juga mengikat kaki korban," ujar Samian.

Usai memastikan korban tidak lagi bergerak, sore harinya pelaku langsung meninggalkan lokasi dengan membawa sejumlah barang bukti seperti bungkus nasi dan es teh.

Barang bukti tersebut dibuang oleh pelaku di sungai dan kini masih dalam proses pencarian. Polisi juga menyita lakban yang diduga untuk menutup mulut dan hidung JS.

Selain itu, polisi juga telah mendapatkan bukti berupa rekaman kamera CCTV saat pelaku membeli racun tikus yang diduganakan untuk meracuni korban.

Ucapan selamat ulang tahun

Polisi menemukan secarik kertas berisi tulisan di kontrakan tempat ditemukannya jasad JS. Kertas itu tertulis ucapan ulang tahun untuk seseorang.

"Selamat ulang tahun sayang. Seiring usiamu bertambah, semoga kamu semakin orang dewasa, bahagia, dan sukses. Semoga rahmat Tuhan ada dalam setiap langkahmu," tulis surat itu.

Kendati demikian, Samian mengatakan, penyidik masih mendalami terkait tulisan itu. Samian berujar, polisi masih belum bisa memastikan siapa penulis surat itu.

"Karena saat ini penyidik masih mendalami pada unsur-unsur atas peristiwa pidana yang dilakukan oleh pelaku," tambah dia.

Punya utang dengan keluarga korban

Samian mengatakan, AMW memiliki utang sebesar Rp 2 juta kepada keluarga JS. Namun, AMW tak bisa mengembalikan utang tersebut karena berbunga.

Hal itu diduga menjadi motif AMW untuk menghabisi nyawa JS di rumah kontrakannya.

"Pelaku tidak bisa mengembalikan utang korban sebesar Rp 2 juta dengan bunga Rp 4 juta," tutur Samian.

Selain itu, JS juga tak rela AMW hidup bersama dengan istrinya. JS meminta AMW untuk memulangkan istrinya ke kampung.

"JS memaksa AMW untuk mengembalikan istri sah-nya ke kampung agar bisa bersama," kata Samian.

Berdasarkan penuturan tetangga, AMW terakhir terlihat pada pekan lalu. Saat itu, AMW mengaku JS sedang sakit sehingga tak keluar rumah.

Sejak pertemuan itu, tetangga tak lagi melihat AMW hingga akhirnya tercium bau busuk. Adapun pelaku telah ditangkap di Tasikmalaya, Jawa Barat.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Detik-detik Pembunuhan Wanita Terikat & Mulut Dilakban di Bekasi, Nasi Bungkus Ditaburi Racun Tikus. 

(Tim Redaksi : Rizky Syahrial, Firda Janati, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Akhdi Martin Pratama, Irfan Maullana, Annas Furqon Hakim (TribunJakarta.com), Satrio Sarwo Trengginas (TribunJakarta.com)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/12/14/10253141/perempuan-dilakban-di-cikarang-diduga-tewas-usai-menyantap-nasi-bungkus

Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke