Alih-alih tiba di sekolah dalam perjalanan dari arah Cakung menuju Duren Sawit, ia justru kehilangan nyawa saat melintas di Flyover Pondok Kopi.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Saat itu, FA tengah mengendarai sepeda motor berpelat nomor B 4928 TSR.
Tidak diketahui pasti posisi FA saat mengendarai motornya di flyover itu, tetapi korban terlibat kecelakaan lalu lintas akibat pengendara sepeda motor lainnya.
"Korban terlibat serempetan, sehingga oleng ke kanan dan menabrak pembatas. Korban terluka dan meninggal di lokasi," ungkap Kanit Laka Satlantas Satwil Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta saat dikonfirmasi, Kamis.
Pelajar laki-laki itu beserta motornya menabrak besi pembatas jalur arah Duren Sawit menuju Cakung.
Kemudian, korban terlempar dan kepalanya membentur besi pembatas. Sementara itu, sepeda motornya terlempar ke depan.
Korban mengalami luka berat pada bagian kepala dan dinyatakan tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
Bukan tersangkut bendera parpol
Beredar foto dan video yang menunjukkan kondisi FA usai kecelakaan di media sosial.
Narasi dalam unggahan itu menyebut korban tewas karena tersangkut bendera partai saat berkendara.
Sebab, tubuh dan wajah korban ditutupi dua bendera partai yang dipasang di sepanjang flyover.
Kendati demikian, berdasarkan olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi, FA tewas karena serempetan dengan pengendara lain.
"Umbul-umbul partai bukan sebagai penyebab kecelakaan lalu lintas. Hanya sebagai penutup jenazah. Kasihan jenazah kalau dibiarkan terbuka," ujar Darwis.
Identitas pengendara motor lainnya belum diketahui
FA tewas karena serempetan dengan pengendara sepeda motor lainnya. Saat ini, identitas pengendara itu belum diketahui.
Jenis sepeda motor dan pelat nomor orang tersebut juga belum diketahui.
"Masih penyelidikan," kata Darwis.
Darwis melanjutkan, di sepanjang flyover Pondok Kopi, tidak ditemukan kamera CCTV.
Jadi, polisi cukup kesulitan mengetahui identitas pengendara motor yang serempetan dengan FA hingga korban tewas.
Selain itu, sejak Kamis pagi, belum ada yang datang ke Kantor Satlantas Satwil Jakarta Timur untuk menyerahkan diri.
"Tadi ada saksi yang ikut menolong korban, tapi tidak sempat bertemu dengan kami," ujar Darwis.
Oleh karena itu, polisi tidak tahu apakah saksi tersebut sempat melihat pengendara motor itu atau tidak.
Setelah kecelakaan, FA langsung dibawa ke RS Islam Pondok Kopi. Korban dimakamkan di TPU Malaka II sekitar pukul 15.00 WIB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/05/07575901/nasib-nahas-pelajar-smp-yang-tewas-dalam-perjalanan-ke-sekolah-serempetan