Salin Artikel

Jakarta Disebut Kota Termacet Ke-30 di Dunia, Dishub DKI: Membaik dari Tahun Sebelumnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Syafrin Liputo menilai, hasil riset TomTom Traffic Index ke-13 menunjukkan adanya perbaikan dalam penanganan kemacetan di Jakarta pada 2023.

Berdasarkan laporan terbaru, peringkat Jakarta sebagai kota termacet di dunia turun dari sebelumnya di posisi 29 menjadi 30 pada 2023.

“Ya membaik, kan. Dari (peringkat) 29 ke 30 untuk 2023,” ujar Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/1/2024).

Menurut Syafrin, Dishub DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

Salah satunya dengan menutup sejumlah lokasi putar balik atau u-turn di jalan raya.

“Tahun lalu dilakukan penutupan 31 u-turn dan diterapkan tujuh ruas jalan SSA (sistem satu arah),” kata dia.

Selain itu, kata Syafrin, Dishub DKI juga mengoperasikan 20 traffic light berteknologi artificial intelligence (AI), untuk mengurangi kemacetan akibat lampu merah.

“Ini tentu perbaikan ada. Kami harapkan ke depan, tahun 2024 semakin masif lagi melakukan perbaikan kinerja lalu lintas,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, peringkat Jakarta dalam daftar kota termacet di dunia sepanjang 2023 dilaporkan turun dibandingkan pada 2022.

Hal tersebut tampak dari laporan TomTom Traffic Index ke-13 yang disusun berdasarkan pantauan dan analisis Tomtom International BV, perusahaan teknologi navigasi dari Belanda.

Dilansir dari laman resmi Tomtom, pantauan dan analisis mencakup 387 kota yang tersebar di 55 negara dan enam benua.

Berikut daftar 30 kota termacet sepanjang 2023:

1. London, Inggris

2. Dublin, Irlandia

3. Toronto, Kanada

4. Milan, Italia

5. Lima, Peru

6. Bengaluru, India

7. Pune, India

8. Bucharest, Rumania

9. Manila, Filipina

10. Brussels, Belgia

11. Taichung, Taiwan

12. Roma, Italia

13. Kota Meksiko, Meksiko

14. Sapporo, Jepang

15. Bordeaux, Prancis

16. Paris, Prancis

17. Kaoshiung, Taiwan

18. Turin, Italia

19. Bogota, Kolombia

20. New York, Amerika Serikat

21. Wroclaw, Polandia

22. Jenewa, Swis

23. Buenos Aires, Argentina

24. Messina, Italia

25. Nagoya, Jepang

26. Hamburg, Jerman

27. Tokyo, Jepang

28. Zurich, Swiss

29. Manchester, Inggris

30. Jakarta, Indonesia

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/15/16432971/jakarta-disebut-kota-termacet-ke-30-di-dunia-dishub-dki-membaik-dari

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke