Sehari setelah kejadian, PT Pertamina Patra Niaga memberikan santunan terhadap keluarga korban.
"PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan dukacita mendalam kepada korban dan keluarganya. Santunan untuk para korban telah diberikan dan diterima langsung oleh keluarga korban," ujar Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan dalam keterangan tertulis, Senin (22/1/2024).
Lebih lanjut, Eko menyebutkan, pihaknya menyesalkan peristiwa nahas tersebut terjadi.
Karena itu, pihaknya bakal menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada aparat kepolisian.
"Pertamina menyayangkan terjadinya insiden runtuhnya tembok pembatas Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) 34.128.04, Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin pukul 11.50 WIB. Penyebab runtuhnya tembok masih dalam investigasi pihak kepolisian," tutur dia.
Enggan pidanakan Pertamina
Keluarga korban bernama Amri (42) menyampaikan bahwa pihaknya enggan menyeret PT Pertamina (Persero) ke jalur hukum.
“Saya dan adik saya sepakat untuk mencari jalan tengah meski kasus ini masih diproses oleh polisi,” ujar Amri, Senin.
Kata Amri, keluarganya tak ingin memperpanjang masalah karena sudah ikhlas dengan musibah yang terjadi.
Ia tak ingin para korban yang merupakan ayah, ibu, dan adiknya itu tak tenang di alam kubur.
“Kami enggak mau mereka enggak tenang di sana, karena kami masih memperkarakan kasus ini,” tutur dia.
Berharap bantuan untuk pendidikan
Meski memilih jalur damai, Amri berharap ada uluran tangan lebih dari pihak Pertamina selain memberikan dana santunan.
Hal ini diharapkan dapat terwujud karena Ami meninggalkan empat orang anak yang masih kecil-kecil.
“Meski sudah ada kompensasi untuk dana pemakaman dan lain-lain, kami berharap mereka bisa membantu pendidikan anak dari adik saya. Yang paling besar baru kelas 5 SD soalnya dan yang paling bontot masih dua tahun,” imbuh dia.
Korban sudah dimakamkan
Amri berujar, ketiga anggota keluarganya telah dimakamkan pada Minggu (21/1/2024) malam.
“Sudah dimakamkan semalam di TPU Jati, Menteng Dalam,” ujar Amri.
Amri menyebutkan, jasad ayah, ibu, dan adiknya sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah tewas tertimpa tembok roboh.
Setelah dilakukan otopsi dan serangkaian pemeriksaan, ketiga jenazah kemudian diantarkan ke rumah duka sekitar pukul 23.30 WIB.
“Langsung dishalati dan dimakamkan tak lama setelah tiba di sini,” tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, empat orang menjadi korban robohnya tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam II, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2024) siang.
Dalam peristiwa ini, tiga orang dinyatakan tewas dan satu orang selamat. Seluruh korban juga diketahui merupakan keluarga besar Amri.Pasangan suami istri yang dinyatakan tewas, Sumedi Riyanto (80) dan Thio (74), merupakan orangtua dari Amri.
Satu korban tewas lainnya adalah, Ani Kusuma Dewi (35), adalah adik kandung Amri.
Sementara, korban yang selamat diketahui merupakan keponakan Amri yang bernama Muhammad Fabian (8). Fabian kini telah kembali ke rumahnya setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
(Tim Redaksi: Dzaky Nurcahyo, Nursita Sari, Jessi Carina, Irfan Maullana)
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/23/08155051/kasus-tembok-spbu-roboh-di-tebet-yang-tewaskan-satu-keluarga-berujung