Salin Artikel

Hujan Saat Kampanye Akbar PSI di Kedoya, Kaesang Tampil Pakai Sandal Jepit dan Celana Digulung

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep hadir dalam Kampanye Akbar PSI di Lapangan Bola Kedoya, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (27/1/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Kaesang bersama istrinya, Erina Gudono, turun dari Toyota Alphard berwarna hitam dengan nomor polisi B 1653 ZZH.

Kaesang tampak menggunakan pakaian lengan panjang hitam, celana jin biru muda tergulung sampai dengkul, sandal jepit hitam, dan topi cokelat.

Sementara itu, Erina memakai kemeja ungu yang dibalut dengan jaket PSI, celana bahan cokelat, dan topi berlogo PSI.

Setelah turun dari mobil tersebut dan hendak menaiki panggung, keduanya dipayungi oleh pengawal mengingat hujan deras mengguyur wilayah Kedoya dan sekitarnya.

Kedatangan pasangan tersebut di Lapangan Bola Kedoya itu disambut dengan lagu “Indonesia Raya” dan teriakan para pendukung serta relawan PSI.

Sebelum ke tengah panggung, Kaesang memakai jas hujan berwarna biru.

Setelah lagu kebangsaan selesai, putra bungsu Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu langsung berjalan ke arah bibir panggung.

Di bawah hujan, dia menyapa pendukung serta relawan PSI. Dalam kesempatan ini, dia melempar topi ke arah pendukung yang tengah hujan-hujanan.

“Terima kasih buat bapak, ibu, dan teman-teman semua yang sudah hujan-hujanan. Kayaknya pada becek semua, ya. Nah, ini topi,” ucap Kaesang.

Sebelum Kaesang datang, sejumlah pendukung PSI sudah lebih dulu hadir di tempat itu. 

Hujan tidak menyurutkan semangat pendukung PSI dalam mengikuti kampanye akbar.

Tidak sedikit pendukung PSI yang hujan-hujanan. Mereka mendekat ke bibir panggung dan berjoget mengikuti alunan musik yang diputar melalui pengeras suara.

Mereka ada yang menggunakan jas hujan plastik dan ada juga yang cuek bajunya basah kuyup.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/27/12430731/hujan-saat-kampanye-akbar-psi-di-kedoya-kaesang-tampil-pakai-sandal-jepit

Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke