Deklarasi damai digelar usai tawuran di depan Mal Bassura pecah pada Minggu (28/1/2024) pagi.
"Kami melakukan langkah ini berdasarkan peristiwa tawuran yang terjadi antara warga RW 01 dengan RW 02," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di lokasi kejadian.
"Agar kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan tidak mengulangi perbuatan mereka dalam bentuk tawuran atau apa pun," tambah dia.
Menurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur dan aparat keamanan akan memasang pagar pembatas untuk mencegah tawuran.
"Dari pihak pemerintah akan memfasilitasi untuk membangun pagar pembatas jalan di antara kedua RW," ungkap dia.
"Tempat kejadian perkara (TKP) yang sering terjadi di sini, yaitu taman, akan dibuat pagar mengelilingi taman itu," tambah Nicolas.
Selain itu, Pemkot Jakarta Timur juga akan memasang kamera closed circuit television (CCTV) dan menambah lampu penerangan di sekitar lokasi.
"Selanjutnya juga akan dipasang CCTV untuk memantau kedua warga dan juga penerangan," papar dia.
Terakhir, polisi akan membuat posko bersama dua RW untuk memantau aktivitas warga lebih dekat. Ia berharap, warga kedua RW memahami upaya itu dan tidak lagi tawuran.
"Kami berharap kedua warga memahami apa yang telah diambil ini dan melaksanakan," ungkap Nicolas.
Sebelumnya diberitakan, warga RW 01 dan RW 02 Kelurahan Jatinegara terlibat tawuran di depan Mal Bassura, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Minggu pagi.
Ketua RT 001 RW 02 bernama Medi (46) mengatakan, tawuran antara warga dua kampung terjadi karena ada provokator yang menyulut emosi warga.
"Katanya ada provokator tawuran, para remaja jadi tersulut emosi," kata Medi saat ditemui di lokasi.
Medi menambahkan, warga RW 01 dan RW 02 akhirnya saling melempar batu di Jalan Raya Jenderal Basuki Rahmat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/28/14082001/polisi-gelar-deklarasi-damai-cegah-warga-rw-01-dan-rw-02-jatinegara