"Tidak ada masalah, dua-duanya baik," kata Djoko dihubungi Kompas.com, Selasa (30/1/2024).
Diketahui, KAI Commuter memiliki wacana menambah rangkaian kereta guna mengantisipasi lonjakan penumpang pada 2024.
"Dari segi kualitas, semua sama saja. Harganya tidak jauh berbeda dan kualitas sama-sama oke," ungkap Djoko.
Djoko lebih menyoroti perilaku konsumen, dalam hal ini penumpang KRL. Menurut dia, peningkatan layanan KRL membuat perilaku penumpang lebih baik.
"Penumpang kereta api dulu itu beda sekarang. Ada nilai yang berubah, yaitu lebih bagus. Mereka lebih nyaman menggunakan kereta daripada mode transportasi lainnya," tutur Djoko.
"Peningkatan kualitas dari waktu ke waktu itu membuat penumpang bisa menyesuaikan diri dengan kualitas yang diberikan KAI," lanjut dia.
Sebagai informasi, program pengadaan KRL dilakukan hingga 2027. Sampai saat ini, KAI Commuter baru menandatangani kontrak 16 trainset melalui INKA.
Lalu, akan ada penambahan delapan trainset pada 2025. Secara keseluruhan, terdapat 24 trainset yang dipesan KCI melalui INKA.
Adapun KAI Commuter membukukan total pengguna sebanyak 331.894.721 orang pada 2023 atau naik sebesar 38 persen dibandingkan 2022.
Jumlah ini tak termasuk volume pengguna Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta yang mulai dioperasikan KAI Commuter pada 1 Januari 2023.
Tahun 2024, KAI Commuter memperkirakan bakal terjadi lonjakan penumpang terus menerus dari waktu ke waktu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/30/15291361/pengamat-kualitas-kereta-dari-jepang-dan-produk-inka-sama-sama-baik