Salin Artikel

Bawaslu Depok: DLHK dan Satpol PP Punya Wewenang Tertibkan APK

DEPOK, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Depok Sulastio (50) menegaskan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), dan Satpol PP punya kewenangan menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK) yang melanggar aturan.

"Selain Bawaslu, DLHK dan Satpol PP punya kewenangan lakukan penertiban APK demi pembersihan/pemeliharaan di area pekerjaannya," kata Sulastio, Rabu (31/1/2024).

Pernyataan ini diungkapkan Sulastio karena Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sempat meragukan kewenangan DLHK saat mereka menertibkan APK.

"Peserta pemilu itu menganggap DLHK tidak punya kewenangan, walaupun memang untuk pencabutannya perlu berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)," ujar Sulastio.

Menurut Sulastio, PDI-P melapor ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pancoran Mas Depok karena merasa DLHK tidak punya kewenangan menertibkan APK, terlebih tanpa ada pemberitahuan lebih dahulu.

"DLHK menertibkan semuanya, termasuk yang bukan APK, namun melanggar peraturannya. Dan memang, mereka ini melakukan penertiban tanpa mengabari parpol, seperti yang Bawaslu biasa lakukan," ungkap Sulastio.

Permasalahan ini diselesaikan dengan pemberian sanksi atas tindakan administrasi yang tidak sesuai.

"Kami dari Bawaslu sudah memberikan sanksi terhadap DLHK karena memang ada tindakan administrasi yang kurang pas," jelas Sulastio.

Imbas dari laporan tersebut, Bawaslu mengeluarkan pernyataan bahwa mereka dalam posisi mendukung dan memberikan wewenang kepada DLHK dan Satpol PP untuk menertibkan APK di area kerjanya.

Dalam catatan, proses eksekusi penertiban dilakukan setelah selesai berkoordinasi dengan Bawaslu.

"Di waktu yang lagi sibuk seperti ini, justru langkah seperti ini akan sangat efektif dan membantu Bawaslu," tambah Sulastio.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/31/15324361/bawaslu-depok-dlhk-dan-satpol-pp-punya-wewenang-tertibkan-apk

Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke