Salin Artikel

Fahira Idris Dorong Kepulauan Seribu Jadi Sentra Produksi Ikan Kerapu Nasional

KOMPAS.com - Bukan cuma wisata bahari, Kepulauan Seribu memiliki potensi ekonomi yang besar dalam perikanan yang digerakkan oleh nelayan. Selain perikanan tangkap, Kepulauan Seribu punya potensi besar dalam budidaya ikan kerapu.

Oleh karena itu, perlu ada program berkelanjutan yang memperhatikan kelestarian dan lingkungan hidup. Hal ini untuk memastikan potensi besar budidaya ikan kerapu menjadi tulang punggung ekonomi yang mampu menyejahterakan semua nelayan di Kepulauan Seribu.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Fahira Idris mengungkapkan, ikan kerapu yang banyak terdapat di daerah perairan Kepulauan Seribu bernilai ekonomi tinggi.

"Ikan kerapu sangat layak untuk menjadi pilihan utama nelayan di Kepulauan Seribu," kata Fahira Idris saat bertemu nelayan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, Jakarta (30/1/2024).

Ia bertemu nelayan di sela-sela kunjungan kerja DPD RI dalam rangka pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Meski bernilai ekonomi tinggi, kata Fahira Idris, Ikan kerapu memiliki pembibitan dan pembiakan yang praktis, Ikan ini juga dapat dipanen setelah 5-6 bulan masa budidaya.

Untuk itu, Fahira Idris menyatakan, membudiyakan ikan kerapu menjadikan solusi efektif peningkatan kesejahteraan nelayan, profesi yang menjadi mata pencaharian utama warga Kepulauan Seribu.

Ia pun ingin menjadikan Kepulauan Seribu sebagai sentra produksi ikan kerapu nasional dengan nelayan menjadi penggerak utamanya. Hal ini harus menjadi fokus kita bersama.

"Saya mendorong berbagai program pemberdayaan nelayan terutama budidaya ikan kerapu menjadi prioritas dengan memperluas lahan budidaya, menyediakan jaring dan benih, pelatihan, pendampingan, dan inovasi serta teknologi," ujar Fahira Idris.

"Selain itu, program bantuan modal bagi nelayan untuk berwirausaha budidaya ikan kerapu harus semakin ditingkatkan dan diperluas,” ujar Fahira Idris dalam siaran persnya, Kamis (1/2/2023).

Menurut Fahira Idris, beberapa kendala dalam pembudidayaan ikan kerapu di Kepulauan Seribu harus dicarikan solusinya agar dapat terus berkembang pesat. Adapun beberapa kendala yang saat ini dihadapi, seperti  keterbatasan lokasi budidaya yang sesuai dan dampaknya terhadap lingkungan.

"Sudah saatnya para pemangku kepentingan terkait baik di pusat maupun di DKI Jakarta melakukan inovasi budidaya ikan kerapu mulai dari teknologi, manajemen, dan keberlanjutan untuk menjamin efisiensi produksi, kualitas produk, dan keberlanjutan lingkungan," kata Fahira Idris.

Fahira Idris mengatakan, bukan suatu hal yang mustahil jika budidaya ikan kerapu di Kepulauan Seribu bias menjelma menjadi industri, seperti budidaya ikan salmon di Norwegia. 

Ia mengatakan, saat ini, budidaya ikan salmon di Norwegia telah menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

“Ekspor salmon Norwegia yang merupakan hasil budidaya (dan) saat ini menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi negara tersebut, bahkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang mulai dari nelayan hingga petani pakan ikan," kata Fahira Idris.

"Jika kita fokus kepada inovasi dan pengembangan pasar, bukan tidak mungkin Kepulauan Seribu menjadi salah satu penghasil ikan kerapu terbesar bagi pasar dunia,” ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/01/10021011/fahira-idris-dorong-kepulauan-seribu-jadi-sentra-produksi-ikan-kerapu

Terkini Lainnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke