Salin Artikel

Dituduh Bagi-bagi Uang Saat Kampanye, Caleg Gerindra Depok: Buat Ibu-ibu Jajan Cilok

DEPOK, KOMPAS.com - Calon anggota legislatif (caleg) Partai Gerindra Dapil Jabar VI (Depok dan Kota Bekasi), Haposan Paulus Batubara, mengklarifikasi tindakannya membagikan uang kepada ibu-ibu.

“Mereka cerita belum makan pagi, terus di sana panas antre sembako, jadi saya secara spontan ada tukang cilok di sana, ya saya kasih uang lembaran Rp 5.000 biar mereka bisa makan, sesederhana itu,” kata Haposan kepada Kompas.com, Kamis (1/2/2024).

Haposan mengungkapkan, dirinya juga tidak membujuk atau meminta warga untuk memilihnya saat dia membagi-bagikan uang tersebut.

"Itu kan saat saya bagikan uang Rp 5.000 tidak ada ajakan, 'Ini uangnya, pilih saya'. Kecuali ada ajakan seperti itu, baru saya salah. Saya hanya kasihan karena mereka juga bawa anak kecil," ungkap Haposan.

Haposan mengakui, dirinya memang menyimpan sejumlah uang lembaran Rp 5.000 di kantongnya sebelum dibagikan ke 30-40 peserta tebus murah sembako.

“Iya, uang lembaran baru Rp 5.000 tuh ada di kantong saya memang. Saya juga cuma kasih ke sekitar 30-40 orang," tutur Haposan.

Terkait hal ini, Haposan sudah memberikan keterangan lengkap kepada Bawaslu atas dugaan membagikan uang saat acara kampanye tebus murah sembako di daerah Pasir Putih Sawangan, Depok, Minggu (21/1/2024).

“Kita sudah kasih keterangan yang dibutuhkan, bahkan Ketua DPC Gerindra Pradi juga sudah menjelaskan,” kata Haposan.

Haposan mengatakan, pemberian keterangan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Depok sudah dilakukan sejak dua hari setelah kejadian kabar tersebut beredar.

“Dua hari setelah kejadian, pas kabarnya lagi ramai pokoknya, kayaknya Selasa (23/1/2024). Sudah seminggu yang lalu dan sampai hari ini belum ada panggilan lanjutan lagi,” ungkap Haposan.

Berkaitan dengan hal tersebut, sebelumnya, Bawaslu Depok telah mengonfirmasi akan melakukan pemanggilan kepada Haposan untuk melakukan klarifikasi dugaan bagi-bagi uang saat kegiatan kampanye.

“(Kami akan) melakukan klarifikasi kepada terduga, saksi, dan pihak-pihak lain yang dianggap mengetahui peristiwa tersebut," ujar Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi Bawaslu Depok Sulastio kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2024).

Sulastio menambahkan, pihak Bawaslu mempunyai waktu 14 hari kerja untuk menyelidiki dugaan politik uang tersebut.

"Hasil keputusan diskusi kemarin, kasus masih ditangani Bawaslu dengan waktu 2x7 hari kerja memproses kajian untuk melengkapi bukti dan keterangan," kata Sulastio.

Sebagai informasi, kasus dugaan politik uang ini bermula pada sebuah video yang tersebar di internet menampilkan Haposan membagikan uang ke sejumlah ibu dalam agenda kampanye tersebut.

Ibu-ibu yang tertangkap rekaman kamera juga terlihat senang dan antusias saat menerima uang tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/02/09290231/dituduh-bagi-bagi-uang-saat-kampanye-caleg-gerindra-depok-buat-ibu-ibu

Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke