Salin Artikel

Ketika Bentuk Jempol Terjepit pada Meriam Si Jagur Dianggap Mesum, padahal Lambangkan Nasib Baik

Dalam sebuah video viral yang dibagikan oleh akun tersebut, perekam video mempertanyakan arti dari bentuk Meriam Si Jagur.

Seperti diketahui, Meriam Si Jagur memiliki bentuk jempol terjepit, yakni sebuah tangan yang sedang mengepal sambil menyelipkan ibu jari di sela telunjuk dan jari tengah. Bentuk inilah yang membuat Meriam Si Jagur terkesan mesum.

""Pak Gubernur, tolong jelaskan. Di sini banyak anak-anak loh, di sini banyak anak-anak. Ini Kota Tua, ya. Tolong banget ini gambar apa, ya?" tanya sang perekam video sambil menunjuk ke arah meriam.

"Ini kalau partai nomor 1 enggak begini, nomor 2 juga enggak begini. Nomor 3 pun enggak kayak gini. Ini nomor berapa, ya? Kalian lihat, banyak anak kecil, lho. Enggak etis banget, lho. Ini enggak bisa diganti, gitu? Nomor 4, gitu? Astaghfirullah," lanjut dia.

Arti dari bentuk Meriam Si Jagur

Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Esti Utami mengatakan, arti bentuk jempol terjepit dalam tampilan Meriam Si Jagur disebut mano fico atau mano figa.

Menurut bangsa Portugis, gestur itu merupakan simbol untuk menolak atau menangkal kejahatan.

"Arti dari simbol ini sebenarnya nasib baik atau keberuntungan bagi masyarakat Portugis. Meriam ini merupakan alat atau senjata untuk mengamankan dari serangan musuh, (simbol ini) diterapkan sehingga berarti nasib baik atau keberuntungan," jelas Esti kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis (8/2/2024).

Sementara itu, bagi Bangsa Belanda konon gestur itu berarti kesuburan atau seksualitas.

"Mungkin itu sebabnya masyarakat kita punya persepsi (mesum) itu," ucap dia.

Tanggapan soal video yang viral

Terkait video yang viral, Esti mengatakan, sang perekam sebetulnya bisa bertanya kepada pemandu museum di lokasi.

"Kalau ada pertanyaan lebih lanjut, bisa ditanyakan ke teman-teman guide kami. (Mereka) bisa menjelaskan arti sebenarnya dari persepsi (seksual) itu," kata Esti.

Esti berpendapat, setiap koleksi peninggalan bersejarah memiliki cerita tersendiri. Sejarah itulah yang sebaiknya diketahui oleh masyarakat.

"Saya pikir sebenarnya enggak apa-apa (diletakkan di Taman Fatahillah). Setidaknya, (pengunjung bisa) mendapatkan informasi yang benar," tutur dia.

Meski begitu, Esti mengakui kelalaian pihaknya dengan tidak memajang label informasi soal sejarah Meriam Si Jagur di lokasi.

Dalam waktu dekat, ia akan mengatur agar ada label informasi yang menjelaskan sejarah dari meriam buatan Manuel Tavares Boccaro asal Portugis itu.

"Ketika saya lihat lagi memang waktu itu pernah dipasang label informasi koleksi. Dengan adanya ini, tentunya kami akan segera pasang informasinya agar tidak menimbulkan persepsi," imbuh dia.

Tak setuju dianggap mesum

Sejumlah pengunjung Kota Tua menyayangkan narasi video dalam akun TikTok @muhammadlutfifuad yang menganggap bentuk jempol terjepit pada Meriam Si Jagur sebagai sesuatu yang mesum dan tidak pantas dipajang.

“Harus lebih luas rekreasinya, lah. Kalau itu suatu kebanggaan di Indonesia karena cuma ada satu. Bisa dikatakan, di dunia cuma ada satu Meriam Si Jagur yang dibuat di Macau,” ujar Supri (45), saat diwawancarai Kompas.com, Senin (5/2/2024).

“Jangan langsung menilai. Cari dulu maknanya,” lanjut dia.

Hal senada disampaikan oleh Syifa (22). Menurutnya, orang yang ingin melihat meriam tidak akan terfokus pada gestur tangan terkepal yang jempolnya dihimpit di antara telunjuk dan jari tengah itu.

“Enggak setuju (dibilang mesum). Kok bisa jadi porno gitu? Kan ini cuma meriam, yang ngomong kali tuh pikirannya ke mana-mana,” ucap Syifa.

Pendapat berbeda disampaikan oleh Jamal (52). Dia setuju bahwa Meriam Si Jagur tidak pantas ditaruh di Taman Fatahillah lantaran banyak anak-anak yang berkunjung ke area rekreasi itu.

“Enggak pantas ini di depan umum. Istilahnya, (gestur itu) bisa diartikan dengan bahasa yang jorok. Anak-anak enggak pantas melihat ini,” tutur Jamal.

“Meskipun sejarah sekalipun, harusnya ada perubahan atau dibuang. Atau, lambang itu diganti dengan lambang yang lain,” sambung dia.

Selain itu, Jamal juga tetap tidak setuju Meriam Si Jagur dipajang di Taman Fatahillah meskipun ada penambahan label informasi berisi sejarah Meriam Si Jagur.

“Tidak semua akan membaca keterangan tersebut. Bisa jadi cuma pandangan pertama saja,” imbuh dia.

(Tim Redaksi: Xena Olivia, Irfan Maullana, Akhdi Martin Pratama)

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/09/08255051/ketika-bentuk-jempol-terjepit-pada-meriam-si-jagur-dianggap-mesum-padahal

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke