Sejumlah pedagang di ruas Jalan Pancoran menjual aneka kebutuhan Imlek, seperti amplop, hiasan dinding, hio, patung, makanan, lampion sampai tanaman hias palsu.
Memasuki lebih dalam di Kawasan Pecinan Glodok, tepatnya di Vihara Dharma Bakti, sejumlah warga yang merayakan imlek silih berganti berdatangan ke klenteng tertua di Jakarta itu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, kebanyakan warga yang merayakan menggunakan pakaian serba merah. Mereka hadir bersama keluarga masing-masing.
Di pelataran Vihara Dharma Bhakti ini, bau dupa mulai menyeruak. Mereka berdoa dengan khidmat dan penuh kebahagiaan menyambut perayaan Imlek 2024 ini.
Sementara itu, ada warga yang melepas sejumlah burung dari sebuah kotak di pelataran Vihara Dharma Bhakti ini. Salah satunya adalah keluarga Vincent (19).
“Kalau untuk kami, lepas burung itu memaknai kebebasan. Jadi, setiap tahun, kami mengadakan suatu adat, di mana untuk melakukan kebebasan saja untuk hidup,” kata Vincent saat ditemui di Vihara Dharma Bhakti, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (10/2/2024).
Tahun baru Imlek memiliki harapan tersendiri bagi Vincent. Dia menginginkan agar keluarganya dijauhkan dari segala hal-hal buruk.
“Tentunya, untuk keluarga saya sendiri, semakin baik ya, dijauhkan dari suatu masalah, selalu didekatkan dengan kebaikan,” ujar Vincent.
Sorak-sorai dan wajah semringah dari mereka sangat terlihat ketika ada keluarga yang memberikan angpau.
Namun, seketika itu juga ruas Jalan Kemenangan Raya tersendat. Mereka yang mengharapkan rezeki ini langsung berkerumun.
Di sisi lain, beberapa pengamen di ruas Jalan Kemenangan Raya terlihat. Bermodalkan mic dan speaker, mereka melantunkan tembang-tembang kebahagiaan.
Namun, pengamen yang melantunkan lagu-lagu China sangat menarik perhatian. Seketika orang-orang yang merayakan Imlek ini turut bersenandung dan memberikan angpau.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/10/12324761/perayaan-imlek-di-vihara-dharma-bakti-berdoa-lepas-burung-untuk-simbol