Salin Artikel

Terdengar Suara Ribut-ribut Sebelum Penemuan Mayat Laki-laki di Indekos Beji Depok

DEPOK, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Depok Kompol Suardi Jumaing mengatakan, seorang saksi mendengar suara ribut beberapa hari sebelum laki-laki berinisial IZ (41) ditemukan tewas di sebuah kamar kos di Beji, Kota Depok.

"Kalau menurut keterangan saksi kamar nomor 11 (tetangga), itu dia mendengar suara ribut," ujar Suardi kepada Kompas.com, Sabtu (17/2/2024).

Suardi menambahkan, saksi hanya mendengar ada suara cekcok mulut dari kamar korban.

"Cuma mendengar suara orang saling berbalas omongan, untuk indikasi pemukulan dan lainnya, saksi juga tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena dia di kamar sebelah," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang laki-laki berinisial IZ (41) ditemukan tak bernyawa di kamar Indekos Azizan, Beji, Kota Depok, Kamis (8/2/2024).

Saat pertama kali ditemukan, korban diduga sudah meninggal sekitar lima hari. Sebab, kaki korban saat ditemukan sudah membengkak.

Selain itu, di lehernya ditemukan juga luka terbuka di kedua sisinya. Atas dasar itu, Polisi menduga IZ merupakan korban pembunuhan.

Menurut keterangan penjaga indekos Mursalih (61), sebelum tewas, IZ sering berkumpul bersama sejumlah temannya di kamar kosnya.

"Jadi IZ memang sering kumpul sama teman-temannya, ada kayaknya 4-5 orang," kata Mursalih.

Mursalih mengungkapkan, IZ bersama kawanannya sering minum minuman keras (miras) di kamarnya.

"Kayaknya pas hari Sabtu lalu juga masih ada yang datang," ungkap Mursalih.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/17/18435891/terdengar-suara-ribut-ribut-sebelum-penemuan-mayat-laki-laki-di-indekos

Terkini Lainnya

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke