Salin Artikel

Enam Bulan LRT Jabodebek Beroperasi, Penumpang Makin Puas dengan Ketepatan Waktu

BEKASI, KOMPAS.com - Moda transportasi light rail transit (LRT) Jabodebek sudah beroperasi lebih kurang selama enam bulan sejak diresmikan pada 28 Agustus 2023.

Dalam rentang waktu tersebut, manajemen terus "bersolek" demi memberikan kenyamanan kepada para penggunanya.

Peningkatan pelayanan itu pun dirasakan Kompas.com saat menjajal moda transportasi tersebut dari Stasiun Jatimulya, Tambun, Kabupaten Bekasi, Selasa (20/2/2024).

Stasiun Jatimulya merupakan stasiun paling akhir untuk LRT Jabodebek Line Bekasi. Pada pagi hari, situasi stasiun cukup ramai penumpang yang ingin berangkat kerja.

Headway LRT Jabodebek menjadi 14 menit

Saat baru sebulan diresmikan, moda transportasi tersebut mendapatkan banyak catatan dari para penggunanya, terutama masalah pengereman dan waktu antarkereta (headway) yang mencapai 30 menit.

Namun, saat Kompas.com mencoba LRT Jabodebek dari Stasiun Jatimulya, headway-nya sudah membaik menjadi 14 menit.

Saat tiba di Stasiun Jatimulya, rangkaian kereta menuju Stasiun Dukuh Atas berangkat pada pukul 09.14 WIB.

Kemudian, waktu tunggu yang tertera di layar (led) informasi kedatangan kereta selanjutnya pukul 09.28 WIB. 

Tiga menit sebelum jadwal, rangkaian kereta sudah datang. Pada pukul 09.28, pintu kereta pun ditutup dan kereta berjalan menuju Stasiun akhir Dukuh Atas.

Manajer Humas LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono membenarkan adanya perubahan headway yang lebih cepat.

"Untuk headway pada lintas pelayanan 1 dan 3 (Harjamukti dan Jatimulya), mulai 16 Januari menjadi 14,5 menit. Lebih cepat 30 detik dibanding periode sebelumnya (sebelum 16 Januari)," ujar Mahendro saat dikonfirmasi.

Datang dan berangkat tepat waktu

Ketepatan itu dirasakan oleh salah satu pengguna bernama Rana (25). Ia mengatakan, kedatangan dan keberangkatan kereta sudah tepat waktu.

"Menurut aku sih sudah (tepat waktu), soalnya setiap datang ke sini pasti aku lihat jadwal jam 10.14, sebelum jam 10.14 sudah datang. Keretanya sudah standby sebelum keberangkatan," ujar Rana saat diwawancarai di Stasiun Jatimulya.

Hal senada juga dirasakan Restu Oktavian (23). Namun, ada satu catatan dari Restu agar headway LRT Jabodebek bisa ditekan lebih singkat lagi.

"Sudah tepat waktu sih datangnya, cuma kalau bisa lebih dipersingkat," kata Restu.

Meski kereta datang dan berangkat tepat waktu, Restu menyayangkan waktu tunggu antarkereta (headway) terpatok 14 menit.

"Saya kan pilih ini karena stasiun dekat dengan tempat kerja tapi soal waktu nunggu antarkereta 14 menurut saya masih kurang efisien," imbuhnya.

Restu berpendapat, akan lebih tepat apabila headway LRT Jabodebek dipangkas menjadi 5 sampai 10 menit.

Rana juga mengungkapkan hal demikian. Ia berharap pihak pengelola memangkas headway agar pengguna tidak terlalu menunggu lama.

Menurut Rana, headway yang pas untuk opersional moda transportasi LRT Jabodebek berkisar di waktu tujuh menit.

"Lima menitanlah ya, atau tujuh menit sih paling pas idealnya. Jangan terlalu lama atau terlalu pendek," imbuh Rana.

Sementara soal budaya ketertiban, menurut Rana, penumpang LRT Jabodebek bakal tertib bergantung pada jam-jam layanan kereta.

Semakin mendekati rush hour atau jam pekerja kantoran pulang, ketertiban penumpang semakin diuji.

Penumpang pada jam sibuk umumnya sudah terlalu lelah sehingga kurang memperhatikan keadaan penumpang lainnya.

Dampaknya, penumpang yang membutuhkan kursi prioritas kesulitan mendapatkan tempat duduk. 

"Kadang juga pada tidur gitu kan jadi enggak lihat misalnya ada yang baru datang, mungkin orang tua, tapi mereka tetap ya sudah (dibiarkan)," kata Rana.

Meski demikian, Rana mengapresiasi penumpang tetap disiplin, terutama untuk antre keluar kereta dan menggunakan eskalator.

"Kalau di sini, sudah teratur sih, di eskalator sisi kiri pada berdiri (diam) dan di kanan itu jalan," imbuhnya.

Pengereman kasar

Pada awal peluncuran LRT Jabodebek, menurut catatan dari pengguna, yakni masalah pengereman yang dinilai masih terasa kasar.

Namun, persoalan pengereman itu tampaknya sudah bukan menjadi masalah lagi bagi para pengguna.

"Agak sedikit kasar, cuma enggak masalah sih. Itu juga cuma dirasakan di beberapa titik doang kayak dibelokkan," kata Restu.

Rana juga menilai pengereman yang tidak halus bukan masalah yang besar untuknya selama pelayanan lainnya masih cukup memuaskan.

"Aku alhamdulillah-nya enggak pernah ngerasain sih yang sampai kasar banget gitu. Sejauh ini sih aman ya, halus saja," tutur Rana.

Perasaan yang sama juga dirasakan Anida. Meski pengereman LRT masih terasa kasar, hal ini tidak membuat kenyamannya berkurang.

"Kayaknya memang masih agak terasa kasar, cuma aku enggak terlalu merasakan banget. Masih okelah," ucap Anida.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/21/08162121/enam-bulan-lrt-jabodebek-beroperasi-penumpang-makin-puas-dengan-ketepatan

Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke