JAKARTA, KOMPAS.com - Dugaan perundungan yang dilakukan "Geng Tai" dari SMA swasta di Serpong, Tangerang Selatan, memasuki babak baru.
Warung kelontong di Jelupang, Serpong Utara, Tangerang Selatan, menjadi saksi bisu kasus perundungan oleh siswa dari sekolah elite tersebut.
Kasus ini pun mencuat setelah akun di media sosial X, @BosPurwa, menuliskan dugaan perundungan terhadap seorang siswa yang berasal dari skeolah yang sama.
Baik pihak sekolah maupun kepolisian langsung bergerak setelah dugaan kekerasan di lingkungan sekolah itu menjadi viral di media sosial. Kasus ini pun masih bergulir.
Pelaku dikeluarkan
Binus School Serpong memastikan bahwa seluruh siswa yang terlibat dalam kasus perundungan oleh “Geng Tai” di “Warung Ibu Gaul” sudah dikeluarkan dari sekolah.
“Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School,” kata Humas Binus School Education Haris Suhendra dalam keterangan resmi, Rabu (21/2/2024).
Kendati demikian, Haris tidak menjelaskan lebih lanjut jumlah siswa yang dikeluarkan.
Ia menjelaskan bahwa kasus ini melibatkan anak di bawah umur sehingga informasi detail terkait korban tidak dapat dibagikan.
Binus School Serpong juga berkomitmen untuk kooperatif membantu proses investigasi yang saat ini tengah dilakukan oleh Polres Tangerang Selatan.
Saksi ikut kena getahnya
Tak hanya pelaku, siswa yang menyaksikan perundungan yang dilakukan oleh "Geng Tai" dari Binus School Serpong juga kena getahnya.
Haris mengatakan, mereka yang berada tempat kejadian perkara (TKP) juga bakal mendapatkan sanksi disiplin keras.
“Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras,” ucap Haris.
Akibat perundungan ini korban kini dirawat di rumah sakit karena mengalami sejumlah luka.
Kasus naik ke penyidikan
Kasat Reskrim Polresta Tangerang Selatan AKP Alvino memastikan, polisi telah meningkatkan status kasus perundungan ini dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Hal tersebut merupakan hasil gelar perkara yang dilakukan pihak kepolisian pada Selasa (20/2/2024).
“Sudah naik ke tahap penyidikan,” kata Alvino, Selasa.
Dari hasil penyelidikan sementara diketahui para pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang.
Kendati demikian, Kasi Humas Polresta Tangsel Iptu Wendi Afrianto mengatakan, belum ada penetapam tersangka dalam kasus perundungan ini.
“Belum (ada tersangka),” kata Wendi saat dikonfirmasi, Rabu (21/2/2024).
Ia menegaskan bahwa Satuan Reskrim Polresta Tangerang Selatan masih mendalami kasus yang melibatkan anak selebritas berinisial VR itu.
Kasus ini mencuat setelah salah satu akun di media sosial X, @BosPurwa, menuliskan dugaan perundungan oleh "Geng Tai" di sekolah tersebut terhadap seorang siswa.
Pengunggah mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang memiliki kelompok “Geng Tai”.
Perundungan dilakukan terhadap anggota yang baru akan bergabung.
Korban dipaksa membelikan sesuatu yang diminta seniornya, dan mendapatkan kekerasan fisik, misalnya dicekik, diikat di tiang, bahkan dipukul dengan kayu.
“Dan ngerinya lagi sampai disundut rokok,” demikian twit pemilik akun X @BosPurwa.
Pemilik akun tersebut pun meminta polisi mengusut tuntas dugaan perundungan di sekolah swasta tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/21/15472791/babak-baru-dugaan-perundungan-geng-tai-sma-swasta-di-serpong-pelaku-di-do