JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kebagusan bernama Umamah (55) mengeluhkan soal harga beras yang kian melambung tinggi.
Sebab, uang belanja yang diberikan suami hanya bisa membeli beras dua liter saja.
“Saya sebagai emak-emak, keberatan banget. Ini dari kemarin naik, sekarang sudah mau masuk puasa dan sebentar lagi lebaran. Nanti bakal naik lagi,” ujar Umamah saat ditemui Kompas.com di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).
“Terasa banget naiknya, bikin pusing kepala. Yang biasanya beli beras lima liter, sekarang mah cuma dapat dua liter. Soalnya kan uangnya juga terpakai buat beli minyak dan lain-lain,” lanjutnya.
Sebelum ada kenaikan, Umamah mengaku membeli beras hanya senilai Rp 10.000 - Rp 11.000 per liternya.
“Yang di agen-agen saja sudah naik, apalagi di warung kelontong? Gimana enggak pusing emak-emak,” kata Umamah sambil tertawa.
Hal senada juga disampaikan oleh IRT bernama Suherni (47). Akibat beras naik ini, dia terpaksa mengurangi uang jajan anak agar kebutuhan keluarganya tetap berjalan.
“Ya enggak sih (kurangi porsi makan buat keluarga), tapi jajan anak jadi dikurangi. Kan kasihan jadinya. Pemerintah mah enak duitnya banyak, lah kita? Boro-boro,” ujar Suherni.
Suherni menambahkan, anak bungsunya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jakarta Selatan.
Sebelum ada kenaikan harga beras, Suherni mengaku kerap memberikan jajan anak senilai Rp 25.000 setiap harinya.
“Sekarang saya kasih Rp 15.000. Kasihan dia, belum buat ongkos pulangnya. Cuma, ya saya bawakan bekal setiap hari sekarang, biar tambah irit. Ya hitung-hitung belajar hemat juga buat anak,” kata Suherni.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/26/13563271/harga-beras-naik-emak-emak-bikin-pusing-kepala