JAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Pancasila memasang beberapa spanduk bernada protes usai sang rektor, ETH, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap staf kampus berinisial RZ.
Pantauan Kompas.com, Senin (26/2/2024), spanduk-spanduk itu diletakkan di sekitar Gedung Rektorat Universitas Pancasila.
"Tolak Keras Krisis Moral! Pelecehan Seksual!” bunyi salah satu spanduk.
"Memperindah nafsu, memperkeruh intelektual," bunyi spanduk lain.
Tak hanya di sekitar gedung rektorat, Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Pancasila juga terlihat mempersiapkan beberapa spanduk di sekitar gedung fakultas.
Spanduk itu disiapkan sebagai media untuk menyuarakan pernyataan sikap atas desas-desus yang beredar.
"Keributan dipermasalahi, pelecehan didiamkan," demikian bunyi spanduk yang dibuat mahasiswa FH Universitas Pancasila.
Salah seorang perwakilan mahasiswa bernama Nata mengatakan, pihaknya ingin Rektor Universitas Pancasila diberhentikan sementara waktu.
Sebab, ETH sampai saat ini masih dalam tahap pemeriksaan oleh kepolisian.
"Rektor Universitas Pancasila yang diduga melakukan pelecehan jabatannya diberhentikan untuk sementara waktu," ungkap Nata yang juga aktif sebagai Senat Mahasiswa FH Universitas Pancasila.
Selain itu, Nata menyebut, mahasiswa menyerukan supaya rektor buka suara atas isu yang berseliweran.
Rektor diharapkan mau buka suara supaya semua menjadi jelas.
"Melakukan klarifikasi atas dugaan tindak pelecehan seksual, baik terbukti maupun tidak terbukti. Mengangkat Plt rektor, sehubungan dengan rektor yang masih dalam tahap pemeriksaan di kepolisian,” imbuh dia.
Untuk diketahui, Kuasa Hukum korban berinisial RZ, Amanda Manthovani mengungkapkan dugaan pelecehan seksual ini terjadi pada 6 Februari 2023.
"Saat itu RZ dapat laporan dari sekretaris rektor, bahwa hari itu dia harus menghadap rektor. Jam 13.00 WIB dia menghadap rektor, dia ketuk pintu, pas dia buka pintu rektornya sedang duduk di kursi kerjanya," ujar Amanda.
Korban kemudian, menurut Amanda, duduk di kursi yang berada di hadapan ETH.
Menurut dia, kala itu ETH memberikan sejumlah perintah terkait pekerjaan kepada korban. Tetapi, sang rektor perlahan bangkit dari kursinya lalu duduk di dekat RZ.
"Enggak lama kemudian dia sambil duduk nyatet-nyatet, tiba-tiba dia dicium sama rektor, pipinya," kata Amanda.
RZ yang terkejut lantas berdiri dari posisinya. Korban mengaku ketakutan dan hendak melarikan diri dari lokasi kejadian.
Akan tetapi, ETH tiba-tiba memintanya untuk meneteskan obat tetes dengan dalih matanya memerah.
Dalam kondisi tersebut, RZ melakukan permintaan ETH dengan jarak yang tak terlalu dekat. Di saat itulah, ETH melecehkan RZ.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/26/20590651/rektor-diduga-lecehkan-karyawan-mahasiswa-universitas-pancasila-pasang