Pantauan Kompas.com pada pukul 12.50 WIB, massa aksi yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak itu mulai berkumpul di titik kumpul awal, yakni di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Dalam unjuk rasa ini, sebagian besar massa ibu-ibu mengenakan daster, sedangkan bapak-bapak memakai pakaian berwarna putih polos.
Beberapa ibu-ibu mengenakan daster batik panjang hingga bawah dengkul dan beberapa ibu lainnya mengenakan kebaya instan.
Aksi ini dimulai saat massa sudah selesai makan siang.
Massa yang sudah beres makan tampak memegang wajan dan spatula, kemudian menjadikan kedua alat masak tersebut sebagai alat musik.
Wajan dipukul menggunakan spatula, mengikuti irama lantunan lagu yang disetel dari speaker besar di atas mobil pikap.
Sambil menunggu aksi dimulai, mereka asik berjoget hingga menarik perhatian sejumlah warga lewat, salah satunya pasangan bule yang sedang melintasi jalan.
Sebagai informasi, tujuan aksi hari ini salah satunya adalah membahas tentang kenaikan harga pangan yang naik setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sejumlah poster juga disiapkan, berisi protes massa terhadap kenaikan harga pangan yang meroket usai Pemilu 2024.
"Harga beras naik, rakyat tercekik," demikian tulisan yang terpampang di sebuah poster yang dibawa para peserta aksi.
Kemudian, adapula poster yang bertuliskan "Kita sudah tidak mampu beli beras" dan "bansos datang, beras hilang".
Rencananya, massa juga akan melakukan longmarch menuju Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setelah menyelesaikan orasi di titik awal.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/27/14325181/protes-beras-langka-dan-mahal-massa-gkr-gelar-aksi-sambil-pakai-daster-di