Salin Artikel

Anggaran Makan Siang Gratis Rp 15.000 Per Anak, Dapat Apa Saja jika Makan di Warteg?

DEPOK, KOMPAS.com - Aji (26), pemilik warteg di belakang Stasiun Depok Baru mengatakan, dengan anggaran Rp 15.000 bisa mendapatkan menu makanan yang beragam di warung makannya.

Menurut dia, dengan dana tersebut masyarakat bisa menikmati tiga jenis lauk makan.

“Kalau Rp 15.000 sudah bisa mencakup nasi dan telur (rekomendasi), itu sudah dikenakan harga Rp 9.000. Lalu sisa Rp 6.000 bisa pakai sayur tahu, ditambah orek tempe, mie atau kentang bisa. Tinggal pilih salah satu saja," kata Aji saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (28/2/2024).

Sambil melihat-lihat lauk masakannya, Aji kembali menyarankan menu yang sekiranya sesuai dengan selera anak.

"Kalau anak enggak mau telur, di warteg saya juga ada masakan ikan kayak bandeng, tuna, tongkol, dan kembung. Jadi bisa nasi pakai ikan, atau tumis udang juga boleh, kan gizi udang buat anak bagus," ungkap Aji.

Menurut Aji, pilihan menu lainnya yang bisa jadi opsi utama adalah nasi dan ayam.

"Pasti standarnya nasi pakai ayam goreng atau ayam tumis, itu harganya sudah Rp 13.000. Nanti cuma bisa pilih satu lauk, misalnya, nasi pakai ayam goreng dan tempe orek," ungkap Aji.

Hal senada juga diungkapkan pemilik warung nasi di Jalan Margonda Raya Depok, Nung (38). Nung menyarankan capcay dimasukkan ke dalam menu makan siang gratis.

"Capcay tuh bagus buat jadi menu makan anak, segala jenis sayuran dari wortel, sawi, brokoli, ada di situ, telur juga bisa digabung di capcay tersebut. Istilahnya sih, sudah hampir 4 sehat 5 sempurna," tutur Nung.

Nung mengatakan, lauk makan yang penting dikonsumsi bagi anak-anak adalah sayuran dan makanan yang mengandung protein.

"Kebanyakannya untuk anak itu makan nasi pakai telur dan sayur bening macam sop, terus bisa pakai kentang mustofa," ungkap Nung.

Menurut dia, menu makanan yang kurang cocok dikonsumsi anak-anak adalah menu sejenis kerang, usus dan jengkol.

"Usus, kerang gitu kan enggak cocok untuk anak. Apalagi kalau di wartegnya masak jengkol, mana mungkin. Palingan sop dan lauk keringnya silahkan," tutur Nung.

Di samping itu, Aji dan Nung sama-sama berharap agar program makan siang gratis ini bisa membantu perekonomian pedagang warteg.

"Kalau memang pemilik warteg diajak sebagai supplier makan siang anak, tentu lumayan banget. Hal kayak gitu kan jadi ada pemutaran ekonomi buat UMKM," jelasnya.

Sebagai informasi, pemerintah akan menganggarkan Rp 15.000 untuk setiap porsi makan siang gratis di luar susu yang nantinya juga akan diberikan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, anggaran sebesar Rp 15.000 per anak didapat dari pelaksanaan uji coba atau pilot project yang telah dilakukan sebelumnya.

"Kita kan sudah membuat pilot project, nanti kita lihat lagi," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (27/2/2024).

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/28/14232711/anggaran-makan-siang-gratis-rp-15000-per-anak-dapat-apa-saja-jika-makan

Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke