JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan dan Pendidikan Universitas Pancasila (YPPUP) membantah memutasi stafnya lantaran adanya dugaan pelecehan rektornya.
Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH diduga melecehkan dua staf kampusnya, yakni RZ (42) dan D. Salah satu korban, RZ, dimutasi usai dugaan pelecehan itu terjadi.
"Ini kaitannya dengan akreditasi sebetulnya," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti, Selasa (27/2/2024).
Menurut Widyastuti, kampus pascasarjana tengah menjalani proses akreditasi sejak setahun terakhir. Saat itu, pasca sarjana memang sedang kekurangan pegawai.
"Nah, pada saat itu dibutuhkan sebuah unit kerja. Tim yang akan membantu tim akreditasi itu, kami dari rektorat akan support," Widyastuti.
Saat itu, kata Widyastuti, dua staf pun diperbantukan untuk membantu persiapan akreditasi tersebut. Ia mengaku tidak mendapatkan laporan dugaan pelecehan itu.
"Sesuai dengan porsi kami di bidang akademik untuk kebutuhan akreditasi, ya, kami berikan tenaga kerja," kata dia.
Adapun dugaan pelecehan seksual yang dialami RZ terjadi setahun lalu, yaitu pada Februari 2023. Pada bulan yang sama saat RZ dimutasi ke pascasarjana Universitas Pancasila.
Sementara itu, dugaan pelecehan seksual yang dialami D terjadi sekitar Desember 2023. Kala itu, D mengundurkan diri dari kampus lantaran ketakutan usai dilecehkan oleh sang rektor.
Kuasa hukum korban berinisial RZ, Amanda Manthovani mengatakan, kasus tersebut baru dilaporkan lantaran korban merasa ketakutan.
"Saat itu RZ dapet laporan dari sekretaris rektor, bahwa hari itu dia harus menghadap rektor. Jam 13.00 WIB dia menghadap rektor, dia ketuk pintu, pas dia buka pintu rektornya sedang duduk di kursi kerjanya," kata Amanda.
Korban kemudian duduk di kursi yang berada di hadapan ETH. Menurut dia, kala itu ETH memberikan sejumlah perintah terkait pekerjaan kepada korban.
Namun, sang rektor perlahan bangkit dari kurisinya lalu duduk di dekat RZ. Saat RZ sedang mencatat, tiba-tiba ETH mencium korban.
RZ yang terkejut lantas berdiri dari posisinya. Korban mengaku ketakutan dan hendak melarikan diri dari lokasi kejadian.
Akan tetapi, ETH tiba-tiba memintanya untuk meneteskan obat tetes dengan dalih matanya memerah. Dalam kondisi tersebut, RZ melakukan permintaan ETH dengan jarak yang tak terlalu dekat.
Di saat itulah, ETH disebut melecehkan RZ. Amanda tak memerinci terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan ETH terhadap D.
RZ terlebih dahulu melaporkan kasus dugaan pelecehan ke Polda Metro Jaya pada 12 Januari 2024. Sedangkan D melapor ke Mabes Polri pada 28 Januari 2024.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/28/18024031/universitas-pancasila-bantah-mutasi-stafnya-karena-dugaan-pelecehan-kasus