Salin Artikel

Gara-gara Mahal, Warteg Ini Pakai Beras Bulog tapi Diprotes Pembeli

“Pernah (pakai beras Perum Bulog), kemarin lagi beras mahal, coba sekali. Nah, harganya murah. Di sana (harga beras yang biasa dibeli) Rp 750.000, di Pasar Minggu Rp 700.000 yang 50 kilogram. Saya coba kan sekali,” kata Syarifudin saat ditemui Kompas.com di Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).

Namun, Syarifudin mengaku malah mendapat protes dari para pembeli atas keputusannya memakai beras Perum Bulog.

Katanya, para pembeli tidak selera memakan nasi dari beras Perum Bulog.

“Nah, yang makan pada protes. Katanya rasanya kurang. Kalau Bulog kan warnanya enggak terlalu putih. Kalau kita beli yang bagus, jadinya putih. Kalau bulog nanti warnanya jadi kayak kuning. Enggak terlalu putih,” ungkap Syarifudin.

Alhasil, Syarifudin terpaksa kembali menggunakan beras yang biasa digunakan untuk warung makannya.

Namun, mau tak mau dia harus mengurangi porsi nasi ketimbang menaikkan harga.

“Ya paling dikurangi sedikitlah. Kita mainnya kurangi. Soalnya, kalau naikkan harga, pembeli pada kabur. Makanya dikurangi, kayak nasi dikurangi sedikit,” ujar Syarifudin.

Terlepas dari itu, Syarifudin mengungkapkan bahwa harga beras sudah mulai menurun meski harganya masih terlalu mahal.

Hal tersebut Syarifudin rasakan sejak 15 hari terakhir. Dalam periode waktu tersebut, dia sudah membeli beras sebanyak tiga kali untuk kebutuhan warung makannya.

“(Harga beras) Ya Alhamdulillah sih, harga beras sudah mulai turun, tapi masih mahal,” ujar dia.

“Sudah tiga kali ini. Saya belinya itu saya lima hari sekali, berarti dalam waktu 15 hari terakhir ini. Dari harga Rp 750.000 untuk satu karung seberat 48 kilogram, sekarang sudah Rp 715.000,” ucap Syarifudin.

Untuk warung makannya, Syarifudin biasa membeli beras merek Batik di salah satu agen yang berada di Kelurahan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Dia terakhir membeli beras pada Senin (26/2/2024).

“Sebelum ada kenaikan harga beras, itu biasanya ada di harga Rp 630.000,” pungkas Syarifudin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/28/18081221/gara-gara-mahal-warteg-ini-pakai-beras-bulog-tapi-diprotes-pembeli

Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke