Salin Artikel

Diteriaki Warga buat Jadi Gubernur DKI, Heru Budi: Belum Terpikir, Kerja Terus Saja

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono merespons pernyataan warga yang mengharapkan dirinya menjadi Gubernur DKI periode 2024-2029.

Heru mengatakan, sampai saat ini dirinya belum terpikir untuk maju mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024.

"Belum terpikir. Kerja terus saja dulu," ujar Heru kepada wartawan, Rabu (6/3/2024).

Heru sebelumnya diteriaki warga agar dirinya maju menjadi Gubernur DKI melalui Pilkada 2024.

Momen itu terjadi saat Heru Budi meninjau kegiatan Pasar Sembako Murah di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara pada Rabu pagi.

Heru tiba di lokasi sekitar pukul 07.58 WIB. Ia tiba menggunakan mobil Toyota Innova berwarna hitam.

Dalam kedatangannya, Heru Budi mengenakan kemeja berwarna krem dan celana warna hitam.

Saat tiba di lokasi, Heru langsung menyapa warga yang telah mengantre untuk membeli sembako murah.

Heru lantas berinteraksi, mendengarkan curhat para warga mengenai adanya kegiatan Pasar Sembako Murah ini.

Di tengah momen itu, eks Wali Kota Jakarta Utara tersebut diteriaki salah satu warga yang mendukungnya untuk maju Pilkada DKI 2024.

"Pak Budi, maju untuk Gubernur DKI," teriak seorang pria sambil mengepalkan tangan di hadapan Heru.

Untuk diketahui, Pasar Sembako Mudah ini merupakan program Pemprov DKI Jakarta yang telah digelar sejak Januari 2024.

Program itu sebelumnya juga telah digelar di beberapa kelurahan di Jakarta.

Pasar murah ini menyediakan paket sembako berisi beras, minyak, gula dan terigu yang dijual kepada warga seharga Rp 100.000.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/06/10053041/diteriaki-warga-buat-jadi-gubernur-dki-heru-budi-belum-terpikir-kerja

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke